Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Paus Fransiskus Malu Karena Gereja Prancis Tak Bisa Tangani Kasus Pelecehan Seksual oleh Pendeta

Paus Fransiskus sedih dan malu karena Gereja Katolik Prancis tidak bisa menangani kasus pelecehan seksual oleh pendeta terhadap anak-anak.

Penulis: Yurika Nendri Novianingsih
Editor: Citra Agusta Putri Anastasia
zoom-in Paus Fransiskus Malu Karena Gereja Prancis Tak Bisa Tangani Kasus Pelecehan Seksual oleh Pendeta
AFP
Paus Fransiskus bertemu dengan uskup Prancis Yves Le Saux - Paus Fransiskus mengaku malu karena Gereja Katolik Prancis tidak bisa menangani kasus pelecehan seksual yang dilakukan oleh pendeta. 

Selama 20 tahun terakhir juga telah terjadi beberapa skandal pelecehan seksual di seluruh dunia terhadap anak-anak.

Jean-Marc Sauve, kepala komisi yang menyusun laporan penyelidikan tersebut, mengatakan pelecehan di Prancis adalah "sistemik".

Pelecahan telah dilakukan oleh sekitar 3.000 pendeta dan orang lain yang di gereja.

Sekitar 80 persen korbannya adalah anak laki-laki.

Suave menambahkan, gereja telah menunjukkan ketidakpedulian selama bertahun-tahun terhadap kasus pelecehan seksual yang terjadi.

Mereka melindungi dirinya sendiri daripada para korban.

Gereja tidak hanya gagal mengambil tindakan pencegahan, tetapi juga menutup mata terhadap pelecehan.

Berita Rekomendasi

Bahkan, secara sadar, mereka terkadang membuat anak-anak lebih mudah berhubungan dengan pelaku.

“Konsekuensinya sangat serius,” kata Sauve.

“Sekitar 60 persen pria dan wanita yang mengalami pelecehan seksual menghadapi masalah besar dalam kehidupan sentimental atau seksual mereka,” lanjutnya.

Para korban menyuarakan ketidaksukaannya atas terungkapnya kasus tersebut.

Francois Devaux, yang mendirikan asosiasi korban La Parole Liberee, mengatakan bahwa pelaku adalah aib dan mereka telah berkhianat.

“Anda adalah aib bagi kemanusiaan kami,” katanya.

“Di neraka ini, ada kejahatan massal yang keji, tetapi ada yang lebih buruk lagi, pengkhianatan kepercayaan, pengkhianatan moral, pengkhianatan terhadap anak-anak,” kata Devaux.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas