Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Paus Fransiskus Malu Karena Gereja Prancis Tak Bisa Tangani Kasus Pelecehan Seksual oleh Pendeta

Paus Fransiskus sedih dan malu karena Gereja Katolik Prancis tidak bisa menangani kasus pelecehan seksual oleh pendeta terhadap anak-anak.

Penulis: Yurika Nendri Novianingsih
Editor: Citra Agusta Putri Anastasia
zoom-in Paus Fransiskus Malu Karena Gereja Prancis Tak Bisa Tangani Kasus Pelecehan Seksual oleh Pendeta
AFP
Paus Fransiskus bertemu dengan uskup Prancis Yves Le Saux - Paus Fransiskus mengaku malu karena Gereja Katolik Prancis tidak bisa menangani kasus pelecehan seksual yang dilakukan oleh pendeta. 

TRIBUNNEWS.COM - Paus Fransiskus mengaku sedih dan malu karena Gereja Katolik Prancis tidak bisa menangani kasus pelecehan seksual yang terjadi kepada anak-anak.

Sekitar 216 ribu anak telah menjadi korban pelecehan seksual oleh pendeta sejak 1950.

Dikutip dari CNA, menurut Paus Fransiskus gereja seharusnya menjadi tempat yang aman bagi semua orang.

"Saya ingin mengungkapkan kepada para korban tentang kesedihan saya, kesedihan atas trauma yang mereka derita dan juga rasa malu saya, rasa malu kami, atas ketidakmampuan gereja, seharusnya mereka (korban) menjadi perhatian utama," kata Paus Fransiskus di audiens umum mingguannya.

Baca juga: Paus Fransiskus Ungkapkan Kesedihan Mendalam atas Kasus Pelecehan Seksual di Gereja Prancis

Baca juga: Tragis, 200 Ribu Lebih Korban Pelecehan Seksual Anak Ditemukan di Gereja Katolik Prancis Sejak 1950

Setelah terungkapnya kasus pelecehan seksual di gereja, paus meminta umat Katolik di Prancis untuk bertanggung jawab atas apa yang telah terjadi.

Dia ingin gereja menjadi tempat yang aman bagi semua orang.

"Ini adalah hal yang memalukan," katanya.

Paus Fransiskus berbicara dengan uskup Prancis Yves Le Saux.
Paus Fransiskus (kanan) berbicara dengan uskup Prancis Yves Le Saux selama audiensi umum mingguan pada 6 Oktober 2021 di aula Paul-VI di Vatikan. Filippo MONTEFORTE / AFP
Berita Rekomendasi

Dia juga meminta para uskup melakukan segala upaya untuk memastikan tragedi serupa tidak terjadi lagi.

Jean-Marc Sauve, kepala komisi yang menyusun laporan tersebut, mengatakan, puncak pelecehan terjadi pada tahun 1950 hingga 1970.

Kemudian, kasus serupa kembali muncul di awal 1990-an.

Pelecehan Seksual di Gereja Prancis

Menurut investigasi, sekitar 216.000 anak menjadi korban pelecehan oleh pendeta di gereja Katolik Prancis.

Dikutip dari Al Jazeera, pendeta tersebut telah melakukan kejahatan seksual terhadap anak sejak tahun 1950.

Kabar tindak kejahatan seksual ini telah mengguncang Gereja Katolik Roma.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas