Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Presiden Joe Biden dan Presiden China Xi Jinping Setuju Mematuhi Perjanjian Taiwan

Presiden AS Joe Biden dan Presiden China Xi Jinping setuju untuk mematuhi perjanjian Taiwan, di tengah meningkatkan hubungan China-Taiwan

Editor: hasanah samhudi
zoom-in Presiden Joe Biden dan Presiden China Xi Jinping Setuju Mematuhi Perjanjian Taiwan
AFP
Presiden AS Joe Biden berbicara singkat kepada wartawan tentang undang-undang Build Back Better dan Taiwan setelah kembali ke Gedung Putih pada 05 Oktober 2021 di Washington, DC. 

Amerika Serikat hari Minggu (3/10/2021) lalu  mendesak China untuk menghentikan kegiatan militernya di dekat Taiwan.

Baca juga: China Kirim 24 Jet Tempur ke Taiwan, Taipei Siagakan Sistem Rudal Pertahanan

Baca juga: Karena Akui Taiwan, Cina Geram dan Panggil Pulang Dubes dari Lithuania

"Amerika Serikat sangat prihatin dengan aktivitas militer provokatif Republik Rakyat China di dekat Taiwan, yang membuat tidak stabil, berisiko salah perhitungan, dan merusak perdamaian dan stabilitas regional," kata juru bicara Departemen Luar Negeri Ned Price dalam sebuah pernyataan, Minggu.

Menteri Pertahanan Taiwan Chiu Kuo-cheng mengatakan ketegangan militer dengan China berada pada titik terburuknya dalam lebih dari 40 tahun.

Chiu Kuo-cheng menambahkan bahwa China akan mampu melakukan invasi skala penuh ke Taiwan pada tahun 2025.

“Pada tahun 2025, China akan menimbulkan kerugian besar ketegangan hingga ke titik terendah. Ia memiliki kapasitas sekarang, tetapi tidak akan memulai perang dengan mudah, harus mempertimbangkan banyak hal lain,” katanya, menurut laporan Reuters.

Analis sebelumnya telah memperingatkan bahwa Beijing menjadi semakin khawatir bahwa pemerintah Taiwan sedang menggerakkan pulau itu menuju deklarasi kemerdekaan formal dan ingin mencegah Presidennya Tsai Ing-wen mengambil langkah apa pun ke arah itu.

Baca juga: Lithuania Bikin Kesal China, Sumbangkan Lebih Banyak Vaksin ke Taiwan

Peringatan terbaru Mr Chiu datang bahkan ketika komite parlemen Taiwan sedang meninjau anggaran belanja militer khusus sebesar 240 miliar dolar Taiwan (sekitar Rp 120,4 triliun) selama beberapa tahun ke depan yang sebagian besar akan digunakan untuk senjata angkatan laut.

Berita Rekomendasi

AS terus menjual senjata ke Taiwan sebagai bagian dari Undang-Undang Hubungan Taiwan Washington, yang menyatakan bahwa AS harus membantu Taiwan mempertahankan diri. (Tribunnews.com/CNA/BBC/Hasanah Samhudi)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas