POPULER Internasional: Gempa di Tokyo Jepang | Sosok Profesor Singapura yang Puji Jokowi Jenius
Berita populer Internasional, di antaranya Tokyo Jepang diguncang gempa berkekuatan 5 SR, Kamis (7/10/2021) malam. Tidak ada potensi tsunami.
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Arif Fajar Nasucha
TRIBUNNEWS.COM - Rangkuman berita populer Tribunnews di kanal Internasional dapat disimak di sini.
Tokyo Jepang diguncang gempa berkekuatan 5 SR, Kamis (7/10/2021) malam. Tidak ada potensi tsunami.
Di Malaysia, seorang wanita penjaga toko dilecehkan oleh pria berseragam militer.
Di New York, ribuan guru lebih memilih dirumahkan tanpa gaji karena menolak untuk divaksin.
Sementara itu, Jokowi dipuji sebagai sosok yang jenius oleh seorang profesor dari Singapura, siapa dia?
Selengkapnya, berikut berita populer Internasional dalam 24 jam terakhir.
1. Gempa Besar dengan Magnitudo 5 Hantam Tokyo Jepang Malam Ini, Tidak ada Tsunami
Gempa besar menghantam Tokyo Jepang Kamis (7/10/2021) jam 22:41 waktu Tokyo dengan kekuatan magnitudo 5.
Namun diberitakan tidak ada tsunami.
Dilaporkan, intensitas seismik 5 dan di atas 5 menghantam 23 distrik Tokyo dan Saitama, dan tidak ada tsunami.
Pusat gempa di barat laut prefektur Chiba sekitar pukul 22:41 pada hari Kamis (7/10/2021).
Pusat gempa berada di bagian barat laut prefektur Chiba, kedalaman pusat gempa sekitar 80 km, dan besarnya gempa diperkirakan 6,1.
"Tidak perlu khawatir dengan tsunami yang disebabkan oleh gempa ini," ungkap pejabat Badan Meteorologi Jepang.
Di daerah dengan guncangan kuat, berhati-hatilah terhadap gempa susulan dengan intensitas seismik maksimum 5 atau lebih tinggi selama sekitar satu minggu setelah terjadinya gempa, tambahnya.
Secara khusus, gempa bumi skala besar sering terjadi dalam beberapa hari ke depan.
Kota yang mengamati intensitas seismik 3 atau lebih tinggi Intensitas seismik 5+ Saitama Kota Miyashiro, Kota Kawaguchi.
2. Pria Berseragam Militer Diduga Lecehkan Gadis yang Bekerja di Toko Vape, Korban Alami Trauma
Seorang pria berseragam militer dilaporkan lantaran diduga melakukan pelecehan seksual kepada seorang gadis yang bekerja di toko vape.
Kejadian tersebut terjadi di Taman Keramat, Selangor, Malaysia, pada Selasa (5/10/2021).
Dikutip dari Harian Metro, korban gadis berusia 18 tahun awalnya didatangi oleh tersangka yang hendak membeli barang vape, sekira pukul 13.00 waktu setempat.
Pria tersebut sempat melakukan transaksi, dan beranjak pergi.
Namun beberapa saat kemudian, pelaku masuk kembali ke toko vape.
Baca juga: Korban Pencabulan Pria Berusia 66 Tahun di Pangandaran Meninggal Dunia, Dipicu Pembuluh Darah Pecah
Baca juga: Bocah Berusia 7 Tahun Jadi Korban Pencabulan, Ibu Korban Kaget Sosok yang Mencabuli Putrinya
Pelaku beralasan vape pod yang dibelinya tidak berfungsi.
Alhasil korban kemudian memeriksa pod dan menggantinya dengan yang baru.
Tampak dalam video yang beredar di Facebook Inforoadblock, antara pelaku dan korban saat itu duduk berhadapan.
Pria berseragam militer tersebut tampak merengkuh tangan korban, dan melakukan perbuatan tak senonoh.
Korban pun terlihat tak nyaman.
3. Tidak Mau Divaksin Covid-19, Ribuan Guru di Kota New York Dirumahkan Tanpa Digaji
Ribuan guru dan karyawan sekolah negeri New York City terpaksa dirumahkan tanpa digaji karena menolak untuk divaksin Covid-19.
Frantz Conde misalnya, ia dirumahkan dari sekolahnya di Brooklyn, tempat dia mengajar selama 18 tahun.
Pria 47 tahun itu termasuk satu di antara 5,3 % karyawan - sekitar 8.000 dari 150.000 - di sistem sekolah umum yang menolak untuk divaksin dan akhirnya dirumahkan, New York Times melaporkan.
Conde mengatakan kepada Insider bahwa mandat vaksinasi Kota New York terasa dipaksakan.
Mandat vaksin mulai berlaku Senin (4/10/2021).
Guru dan karyawan Departemen Pendidikan diharuskan untuk mendapatkan vaksin COVID-19.
Mereka yang menolak vaksin dilarang mengajar atau memasuki sekolah.
Baca juga: Studi: Vaksin Pfizer Cegah Keparahan Covid-19 Setidaknya Selama 6 Bulan
Baca juga: VIRAL Foto Kakek-Nenek Jalan Kaki Demi Vaksin Covid-19, Tempuh Jarak 12 Km Pulang Pergi
Mereka pun harus dirumahkan selama satu tahun tanpa dibayar.
"Masalahnya bukan vaksinnya. Masalahnya adalah dipaksa, diwajibkan, diintimidasi, dibujuk untuk divaksin yang bertentangan dengan keinginan Anda," kata Conde.
Conde mengatakan alasan agama membuatnya tidak mau divaksin, tapi alasan tersebut ditolak.
4. Ulasan Lengkap Profesor Singapura yang Puji Jokowi Sosok Jenius: Dunia Bisa Belajar dari Jokowi
Kepemimpinan Joko Widodo (Jokowi) sebagai Presiden Republik Indonesia dipuji oleh Kishore Mahbubani, seorang peneliti terkemuka Asia Research Institute di National University of Singapore.
Kishore Mahbubani merupakan penulis Has China Won? (Humas, 2020). Ia terpilih sebagai salah satu dari 50 pemikir dunia terbaik versi majalah Prospect pada tahun 2014.
Dia juga dikenal sebagai dosen dan Profesor Praktik Kebijakan Publik pada Kebijakan Publik Lee Kuan Yew School, Universitas Nasional Singapura.
Dalam tulisannya yang berjudul "The Genius of Jokowi", Kishore Mahbuban membeberkan banyak prestasi Jokowi selama memimpin Indonesia yang dikenal sebagai negara besar dan terdiri dari beragam etnis.
Tulisan Kishore Mahbuban ini bisa diakses di Project Syndicate yang dipublikasikan pada 6 Oktober 2021.
Baca juga: Presiden Jokowi Tegaskan Komponen Cadangan Hanya Untuk Kepentingan Pertahanan
Berikut ulasan Profesor Kishore Mahbubani yang dikutip Tribunnews.com, Kamis (7/10/2021):
Profesor Kishore Mahbubani memulai tulisannya dengan mengulas sedikit soal pemerintahan Afghanistan yang runtuh baru-baru ini dimana seluruh dunia menyaksikannya.
Berbeda dengan Indonesia, negara berpenduduk mayoritas Muslim terbesar dunia ini justru menghasilkan pemimpin yang dipilih secara demokratis di dunia yakni Presiden Joko Widodo yang dikenal sebagai Jokowi.
Profesor Kishore Mahbuban menyebut terpilihnya Jokowi sebagai Presiden RI semakin luar biasa karena Jokowi telah berhasil memimpin salah satu negara paling rumit di dunia untuk diperintah.
Indonesia secara geografis adalah negara besar.
BACA SELENGKAPNYA >>>
(Tribunnews.com)