Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Cerita Wanita Kolombia yang akan Disuntik Mati Minggu Ini: Mengaku Tenang dan Lebih Banyak Tertawa

Seorang wanita asal Kolumbia akan menjalani suntik mati minggu ini. Sembari menunggu, ia mengaku tenang, lebih banyak tertawa dan dapat tidur nyenyak

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Citra Agusta Putri Anastasia
zoom-in Cerita Wanita Kolombia yang akan Disuntik Mati Minggu Ini: Mengaku Tenang dan Lebih Banyak Tertawa
Caracol via Noticias Telemundo
Martha Sepúlveda Campo. Seorang wanita asal Kolombia akan menjalani suntik mati minggu ini. Sembari menunggu, ia mengaku tenang, lebih banyak tertawa dan dapat tidur nyenyak. 

Setelah mendengar keputusan itu, empat hari kemudian, Martha mengajukan izin euthanasia.

Permintaannya dikabulkan pada 6 Agustus 2021.

"Saya lebih tenang sejak prosedur itu disahkan. Saya lebih banyak tertawa, saya tidur lebih tenang," katanya.

Martha Sepúlveda Campo
Martha Sepúlveda Campo. (Caracol via Noticias Telemundo)

Martha telah mendapat dukungan sebagian besar keluarganya.

11 saudara kandungnya setuju dengan prosedur tersebut.

Putranya selalu berada di sisinya di hari-hari terakhirnya.

"Saya membutuhkan ibu saya, saya ingin dia bersama saya, hampir dalam kondisi apa pun, tetapi saya tahu bahwa dalam kata-katanya, dia tidak lagi hidup, dia hanya bertahan," kata Federico Redondo Sepúlveda kepada Noticias Caracol.

Berita Rekomendasi

Namun, tidak semua orang dalam keluarga setuju, terutama karena alasan agama.

"Soal ibu saya, masalahnya menjadi lebih sulit," kata Martha.

"Tetapi saya pikir jauh di lubuk hatinya dia juga memahaminya."

Keputusannya juga menjalani euthanasia menuai kritik keras, apalagi di negara dengan mayoritas penganut Katolik Roma dan di mana gereja masih menyebut eutanasia sebagai "pelanggaran serius."

Konferensi Waligereja Kolombia bahkan kritik setelah keputusan pengadilan pada bulan Juli.

Monsignor Francisco Antonio Ceballos Escobar mengatakan bahwa euthanasia adalah "pembunuhan yang sangat bertentangan dengan martabat pribadi manusia dan rasa hormat ilahi dari penciptanya."

Ia juga menyebut sebaiknya negara merawat orang sakit daripada memfasilitasi prosedur euthanasia, outlet berita lokal melaporkan.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas