Peneliti Australia Temukan Bahan Kimia Beracun dan Berbahaya dalam Liquid Vape
Peneliti Australia temukan bahan kimia beracun dan berbahaya dalam cairan (liquid) rokok elektrik atau vape.
Penulis: Yurika Nendri Novianingsih
Editor: Arif Tio Buqi Abdulah
TRIBUNNEWS.COM - Peneliti Australia temukan bahan kimia beracun dan berbahaya dalam cairan (liquid) rokok elektrik atau biasa disebut vape.
Liquid vape yang memiliki berbagai aroma dan warna yang populer di kalangan remaja Australia terbukti tidak aman.
Dikutip dari Medical Xpress, peneliti telah menemukan bahan kimia beracun dan berbahaya dalam beberapa lusin cairan rokok elektrik yang tersedia di Australia.
Penemuan tersebut hasi dari studi yang diterbitkan dalam Medical Journal of Australia pada Senin (11/10/2021).
Baca juga: Ada Tiga Kesamaan Rokok Elektronik dan Rokok Konvensional, Kesemuanya Picu Gangguan Kesehatan
Baca juga: Industri Punya Peran Penting dalam Mencegah Produk Vape Digunakan Anak di Bawah Umur
Para peneliti memeriksa lebih dari 60 cairan bebas nikotin yang paling populer di Australia yang digunakan untuk vape.
Mereka menemukan sebagian besar liquid vape mengandung zat yang menyebabkan masalah pernapasan dan kerusakan paru-paru saat terhirup.
Sama memprihatinkannya, nikotin juga terdapat dalam sembilan persen dari cairan yang diuji, padahal mereka dipasarkan dengan label bebas nikotin.
Nikotin ditemukan pada 10 persen e-liquid segar yang diuji dan hampir 14 persen berusia.
"Jumlah bahan kimia jahat yang ditemukan dalam e-liquid ini mengkhawatirkan. Banyak bahan penyedap yang kami temukan dikenal sebagai racun dan iritasi, yang bila dihirup dapat merusak saluran udara dan paru-paru kita," kata Associate Professor Alexander Larcombe, dari Curtin University
Dia mengatakan tidak ada e-liquid yang diuji diberi label dengan daftar bahan yang komprehensif, sehingga tidak mungkin bagi pengguna untuk mengetahui bahan kimia apa yang mereka hirup.
Yang memprihatinkan, sangat sedikit penelitian yang membahas tentang dampak kesehatan dari beberapa bahan yang terdeteksi dalam liquid vape.
Profesor Ben Mullins mengatakan sementara beberapa bahan kimia ini mungkin aman dan disetujui sebagai aditif makanan.
Terdapat perbedaan besar antara bahan kimia yang aman untuk dicerna dan yang aman untuk dihirup dalam jangka panjang.
Dengan semakin populernya vaping dan rokok elektrik di kalangan anak muda, Associate Professor Alexander Larcombe setuju bahwa penting untuk memahami efek jangka pendek dan jangka panjang dari menghirup bahan kimia berbahaya ini .
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.