Ilmuwan FDA: Tidak Perlu Dosis Ketiga Vaksin Covid-19 Moderna untuk Hadapi Varian Delta
Ilmuwan Badan Pengawasan Obat dan Makanan (FDA) AS menyatakan dosis ketiga vaksin booster Moderna tidak dibutuhkan untuk melawan varian Delta
Editor: hasanah samhudi
TRIBUNNEWS.COM - Ilmuwan Badan Pengawasan Obat dan Makanan (FDA) AS menunda rekomendasi booster vaksin Covi-19 dari Moderna.
Dalam sebuah dokumen yang diterbitkan Selasa (12/10/2021), para ilmuwan mengatakan data menunjukkan bahwa dua dosis vaksin Moderna memberikan kekebalan yang cukup terhadap virus corona.
Juga disebutkan bahwa dosis ketiga vaksin Moderna tidak diperlukan untuk melindungi dari varian Delta yang lebih menular.
Pada bulan September, Moderna mengirimkan data ke Vaccines and Related Biological Products Advisory Committee (VRBPAC) di FDA agar mendukung vaksin booster.
Perusahaan biotek itu berpendapat bahwa vaksin melemah dari waktu ke waktu, dan dosis ketiga diperlukan untuk melindungi dari virus, terutama bagi kalangan orang dewasa yang lebih tua.
Baca juga: Moderna Sebut Perlindungan Vaksin Berkurang, Bikin Alasan Demi Adakan Booster
Baca juga: Moderna Menolak Bocorkan Resep Vaksin Covid-19 Produksinya
Moderna mengatakan dosis ketiga itu juga melindungi dari varian Delta.
Ilmuwan FDA menyerahkan dokumen tersebut kepada komite VRBPAC, yang akan mempertimbangkan permintaan tersebut pada hari Kamis (14/10/2021).
Para ilmuwan mengakui beberapa penelitian telah menunjukkan penurunan efektivitas vaksin Moderna.
"Namun, secara keseluruhan, data menunjukkan bahwa saat ini vaksin Covid-19 yang dilisensikan atau disahkan AS masih memberikan perlindungan terhadap penyakit Covid-19 yang parah dan kematian di Amerika Serikat," tulis mereka.
"Ada banyak studi yang berpotensi relevan, tetapi FDA belum secara independen meninjau atau memverifikasi data yang mendasari atau kesimpulan mereka,” katanya.
Baca juga: Studi: Antibodi yang Dihasilkan Vaksin Moderna Lebih Tinggi dari Pfizer
Baca juga: WHO Rekomendasikan Booster Covid-19 untuk Orang dengan Kekebalan Tubuh Lemah
Komite VRBPAC mengatakan bahwa kasus Covid-19 yang dilaporkan di antara individu yang divaksinasi jarang terjadi dan belum menimbulkan kekhawatiran tentang penyakit yang diakibatkan vaksin."
Pada bulan September, FDA memberikan izin darurat untuk dosis ketiga dari vaksin Pfizer-BioNTech untuk orang tua, serta mereka yang berisiko tinggi terkena kasus Covid-19 yang parah atau yang sering terpapar virus di tempat kerja. .
Awal bulan ini, regulator obat Uni Eropa menandatangani booster vaksin Moderna, serta suntikan dua dosis Pfizer, untuk orang dengan gangguan kekebalan.
Regulator Eropa mendasarkan rekomendasi pada dosis tambahan untuk orang yang menjalani transplantasi organ atau sistem kekebalan yang lemah.
Johnson & Johnson juga telah meminta persetujuan vaksin booster untuk vaksin Covid-19 bagi orang dewasa berusia 18 tahun ke atas.
Baca juga: Malaysia Izinkan Penggunaan Vaksin Merk Berbeda Sebagai Booster
Baca juga: Menkes Sebut Booster Nakes Tak Harus Pakai Vaksin Moderna, Boleh dengan Sinovac
Menurut data dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS, 65 persen orang Amerika mendapat setidaknya satu dosis vaksin Covid-19. Hanya 4 persen orang Amerika yang menerima suntikan booster. (Tribunnews.com/UPI/Hasanah Samhudi)