Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kasus Covid-19 di Tokyo Jepang Paling Banyak Dialami Anak Muda Usia 20 hingga 30 Tahun

Persentase orang yang terinfeksi Covid-19 pada minggu menjelang tanggal 11 Oktober menurut kelompok umur adalah 20-an tahun.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Kasus Covid-19 di Tokyo Jepang Paling Banyak Dialami Anak Muda Usia 20 hingga 30 Tahun
Foto NHK
Grafik menunjukkan kasus Covid-19 di Jepang per kategori usia paling banyak dialami oleh orang berusia antara usia 20-30 tahunan. 

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Selama seminggu sampai dengan 11 Oktober 2021, jumlah kasus Covid-19 di Tokyo paling banyak adalah anak muda usia 20 hingga 30 tahunan yakni sebesar 22,4 persen.

Data tersebut berdasarkan hasil analisis situasi infeksi Covid-19 dan sistem penyediaan layanan kesehatan di Tokyo yang disampaikan pada pertemuan pemantauan di Tokyo, Kamis (14/10/2021).

Saat ini penduduk Tokyo Jepang sebanyak 63,3 persen sudah menjalani 2 kali vaksinasi.

Dan vaksinasi ketiga (booster) untuk kalangan medis akan dimulai Desember 2021.

Sedangkan yang baru mendapatkan satu kali vaksinasi ada sebanyak 70,5 persen.

Rata-rata 7 hari kasus baru Covid-19 sudah di bawah 100, mencapai 86,3 pada tanggal 13 Oktober. Ini adalah penurunan minggu ke-8 berturut-turut.

Berita Rekomendasi

Para ahli terus menghindari perilaku berisiko tinggi seperti makan, minum dan bepergian dengan orang yang tidak biasa mereka temui.

Persentase orang yang terinfeksi Covid-19 pada minggu menjelang tanggal 11 Oktober menurut kelompok umur adalah 20-an adalah yang tertinggi di 22,4 persen.

Kemudian 19,4% di usia 30-an, 13,6% di usia 40-an dan seterusnya.

Baca juga: Media Jepang Ungkap Perubahan Kebijakan Indonesia Soal Pendanaan Kereta Cepat Jakarta-Bandung

Dari kategori mereka yang mengetahui rute infeksi, sebesar 66,3% responden tinggal bersama.

Kemudian penularan infeksi yang terjadi di fasilitas seperti fasilitas untuk orang tua, rumah sakit, pembibitan dan sekolah mencapai 15,8% dan 43 pasien sakit kritis (per 13 Oktober).

Jumlah pasien rawat inap per tanggal 13 Oktober sebanyak 480 orang, turun 271 orang dari minggu sebelumnya.

Menurut kelompok umur, kebanyakan orang berusia 50-an, sekitar 21% dari total. Lalu sekitar 17% berusia 40-an.

Pada tanggal 13 Oktober, jumlah pasien sakit parah adalah 43, yang dihitung dengan standar kota, yaitu 34 kurang dari minggu sebelumnya.

Tetapi para ahli menunjukkan bahwa "masih banyak, yang lebih tinggi dari periode yang sama dibandingkan tahun lalu."

Berdasarkan kelompok usia pasien sakit kritis, kebanyakan orang berusia 50-an 23 orang.

Kemudian 10 orang berusia 60-an dan ada 6 orang berusia 40-an.

Baca juga: Kasus Bunuh Diri Anak di Jepang Capai Rekor Tertinggi Selama Pandemi Covid-19

Mulai tanggal 13 Oktober, jumlah orang yang berobat di rumah sebanyak 343 orang, turun 307 orang dari minggu sebelumnya.

Jumlah orang yang sedang menyesuaikan apakah akan dirawat di rumah sakit di institusi medis atau menerima perawatan medis di hotel atau rumah berkurang 135 menjadi 209.

Tujuh puluh empat orang dilaporkan tewas dalam minggu menjelang tanggal 11 Oktober dan empat di antaranya meninggal selama pemulihan di rumah.

Sementara itu beasiswa (ke Jepang), belajar gratis di sekolah bahasa Jepang di Jepang, serta upaya belajar bahasa Jepang yang lebih efektif melaluiaplikasi zoom terus dilakukan bagi warga Indonesia secara aktif dengan target belajar ke sekolah di Jepang. Info lengkap silakan email: info@sekolah.biz dengan subject: Belajar bahasa Jepang.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas