POPULER Internasional: Transgender Nur Sajat Cari Suaka di Australia | Gempa di Yunani
Populer internasional, di antaranya transgender asal Malaysia yang sedang dicari otoritas lokal, Nur Sajat, kini berada di Australia
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Arif Fajar Nasucha
![POPULER Internasional: Transgender Nur Sajat Cari Suaka di Australia | Gempa di Yunani](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/ranya-transgender-asal-malaysia-yang-sedang.jpg)
Diberitakan sebelumnya, 17 orang dilaporkan diculik oleh kelompok geng Haiti yang sudah terkenal atas kasus penculikan dan pembunuhan.
3. Pemimpin Hizbullah Klaim Memiliki 100 Ribu Pasukan, Semuanya Bersenjata dan Terlatih
Pemimpin Hizbullah Lebanon mendeklarasikan untuk pertama kalinya pada hari Senin (18/10/2021) bahwa kelompok militannya memiliki 100.000 pejuang yang terlatih.
Dilansir Independent, Hassan Nasrallah mengungkapkan jumlah kelompok Syiah-nya itu dalam pidato pertamanya sejak tujuh orang tewas dalam baku tembak di Beirut pada hari Kamis (14/10/2021).
Konfrontasi meletus atas penyelidikan yang sudah berjalan lama terhadap ledakan besar di pelabuhan Beirut tahun lalu.
Sulit untuk memverifikasi kebenaran klaim Nasrallah itu.
Tetapi jika benar, maka jumlah itu akan lebih besar dari angkatan bersenjata Lebanon, yang diperkirakan berjumlah sekitar 85.000.
Baca juga: Dijanjikan Akan Dinikahi, Wanita Paruh Baya AS Bocorkan Informasi Rahasia ke Hizbullah
Baca juga: Hizbullah Lebanon Bangun Banyak Terowongan Infiltrasi Menuju Wilayah Israel
![Gambar diambil dari TV al-Manar Hizbullah pada 18 Oktober 2021, menunjukkan kepala gerakan Syiah Lebanon Hizbullah Hassan Nasrallah, menyampaikan pidato yang disiarkan televisi dari lokasi yang dirahasiakan. Nasrallah mengatakan bahwa gerakannya yang didukung Iran memiliki 100.000 pejuang](https://cdn-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/kepala-gerakan-syiah-lebanon-hizbullah-hassan-nasrallah-d.jpg)
Ketegangan di Lebanon saat ini meningkat akibat bentrokan dan jalannya penyelidikan ledakan 4 Agustus 2020 lalu di mana lebih dari 215 orang tewas.
Hizbullah dan sekutunya mengkritik Tarek Bitar, hakim yang memimpin penyelidikan.
Kelompok itu menuntut agar Bitar diganti.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.