Hampir 200 Orang Tewas Akibat Banjir Tanah Longsor di India dan Nepal
Hampir 200 orang tewas akibat bencana banjir dan tanah longsor di India dan Nepal, karena cuaca yang semakin ekstrem oleh perubahan iklim.
Penulis: Yurika Nendri Novianingsih
Editor: Citra Agusta Putri Anastasia
Sekretaris Bencana Negara S Murugeshan mengatakan bahwa jumlah korban tewas dapat meningkat lebih lanjut.
Sejumlah orang dilaporkan masih hilang termasuk 20 wisatawan yang pergi trekking di gletser.
Lima orang tewas di negara bagian Bengal Barat, India timur, termasuk dua gadis berusia delapan dan 10 tahun dari keluarga yang sama hanyut saat hujan lebat mengguyur perbukitan Darjeeling dan distrik lainnya.
"Lumpur, batu, dan air yang berjatuhan di perbukitan Darjeeling merusak hampir 400 rumah dan beberapa ribu orang dievakuasi dari sungai yang meluap di kaki bukit," kata menteri penanggulangan bencana Javed Amhed Khan.
"Beberapa ratus turis terdampar di resor bukit Darjeeling ... Tanah longsor memblokir jalan raya dan jalan di wilayah tersebut," katanya.
Baca juga: Diguyur Hujan Deras dan Angin Kencang, 230 Rumah Terendam Banjir di Kota Malang
Baca juga: 500 KK di Kota Bengkulu Mengungsi Sementara akibat Banjir
Kantor Met mengeluarkan peringatan bahaya untuk negara bagian.
Mereka memperingatkan bahwa hujan yang sangat deras akan berlanjut di Darjeeling, Kalimpong dan Alipurdur pada hari Kamis.
Di Kerala di India selatan, di mana 42 orang tewas sejak pekan lalu, departemen cuaca telah mengeluarkan peringatan hujan lebat di setidaknya tiga distrik di negara bagian itu setelah jeda dalam beberapa hari terakhir.
Banjir di negara bagian yang berbatasan dengan Laut Arab telah menghidupkan kembali kenangan tahun 2018, ketika hampir 500 orang tewas dalam banjir terburuk di sana dalam satu abad.
(Tribunnews.com/Yurika)