WHO: Pandemi Virus Corona Akan Berakhir Saat Dunia Memilih untuk Mengakhiri
Namun ia menambahkan, saat ini dunia belum menggunakan alat itu secara baik dan optimal, dengan hampir 50.000 kasus kematian tercatat dalam sepekan.
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Johnson Simanjuntak
![WHO: Pandemi Virus Corona Akan Berakhir Saat Dunia Memilih untuk Mengakhiri](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/surat-who-untuk-jokowi.jpg)
TRIBUNNEWS.COM, BERLIN - Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan pandemi virus corona (Covid-19) akan berakhir saat semua negara mulai secara efektif menggunakan alat kesehatan yang tersedia untuk mereka.
"Pandemi akan berakhir saat dunia memilih untuk mengakhirinya, itu ada di tangan kita. Kita memiliki semua alat yang kita butuhkan, alat kesehatan masyarakat yang efektif dan alat medis yang efektif," kata Tedros dalam pidatonya di KTT Kesehatan Dunia di Berlin, Jerman, pada hari Minggu kemarin.
Namun ia menambahkan, saat ini dunia belum menggunakan alat itu secara baik dan optimal, dengan hampir 50.000 kasus kematian tercatat dalam sepekan.
"Ini membuat pandemi masih jauh dari kata selesai," tegas Tedros.
Dikutip dari laman Sputnik News, Senin (25/10/2021), Tedros pun meminta negara-negara G20 yang telah melakukan vaksinasi terhadap 40 persen populasinya untuk secara aktif terlibat dalam mekanisme program inisiatif COVAX serta African Vaccine Acquisition Trust (AVAT).
Baca juga: Sebaran Tambahan Kasus Corona 24 Oktober 2021 di 34 Provinsi: Jakarta Tertinggi, Tambah 131 Kasus
Sementara itu pada kesempatan yang sama, Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) Antonio Gutteres meminta negara G20 membantu mengumpulkan dana sebesar 8 miliar dolar Amerika Serikat (AS) untuk memastikan pendistribusian vaksin Covid-19 yang adil di seluruh dunia.
Berbicara pada KTT Kesehatan Dunia di Berlin, Gutteres mengatakan bahwa pada awal Oktober lalu, ia telah bergabung dengan Dirjen WHO dalam meluncurkan strategi global untuk vaksinasi Covid-19.
Strategi ini menunjukkan rencana yang kredibel dan hemat biaya untuk memberikan vaksin kepada 40 persen orang di setiap negara pada akhir tahun ini, serta 70 persen pada pertengahan 2022.