Asisten Sutradara yang Berikan Pistol ke Alec Baldwin Ternyata Sempat Dipecat karena Kasus Serupa
Asisten sutradara yang menyerahkan pistol berisi peluru hidup kepada Alec Baldwin berujung tewasnya seorang kru, sebelumnya tersandung kasus serupa.
Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Pravitri Retno W
TRIBUNNEWS.COM - Asisten sutradara yang menyerahkan pistol berisi peluru hidup kepada aktor Alec Baldwin berujung tewasnya seorang kru, ternyata sempat tersandung kasus serupa.
Seorang produser film Freedom's Path mengatakan kepada The Associated Press, asisten sutradara bernama Dave Halls itu dipecat dari tim produksinya pada 2019.
Halls dikeluarkan setelah seorang kru mengalami cedera ringan karena tembakan senjata.
Produser yang bicara dengan syarat anonim itu menuliskan, Halls ditendang dari tim, bahkan proses syuting tidak dilanjutkan sampai pria itu pergi.
Latar belakang asisten sutradara ini terungkap setelah produser film Rust yang dibintangi Alec Baldwin menyetop proses syuting.
Baca juga: Sutradara Film Rust Ceritakan Detik-detik Alec Baldwin Tembak Kru, Pistol Diarahkan ke Kamera
Baca juga: Kepala Divisi Senjata di Lokasi Set Film Alec Baldwin Disebut Amatiran dan Masih Hijau
Menurut catatan pengadilan, pihak berwajib menyita lebih dari dua lusin barang dari lokasi syuting setelah penembakan.
Produser film Freedom's Path ini adalah orang kedua yang meragukan sosok Dave Halls.
Sebelumnya, anggota kru lainnya yang sempat bekerja dengan Halls mengaku dia sempat membahas tentang keprofesionalan asisten sutradara itu pada 2019 lalu.
Maggie Goll, pembuat properti dan ahli petasan berlisensi, mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa dia mengajukan keluhan internal dengan produser eksekutif seri Into the Dark Hulu atas perilaku Halls.
Goll mengatakan dalam sebuah wawancara telepon, Halls mengabaikan protokol keamanan senjata dan petasan.
Halls juga dikatakan mencoba melanjutkan syuting setelah pyrotechnics atau ahli petasan untuk kebutuhan film jatuh sakit.
Sementara itu, film Rust ditangguhkan hingga proses penyelidikan selesai.
Dokumen pengadilan terbaru mengatakan aparat menyita tiga revolver hitam, kotak amunisi, beberapa selongsong bekas, dua sabuk senjata kulit dengan sarung, pakaian, dan swab yang diyakini sebagai darah.
Kronologi Penembakan