Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Korban Pembunuhan Berantai 45 Tahun Lalu Diidentifkasi, Pelaku Dikenal Kerap Memikat Pria Muda

Seorang pria asal North Carolina yang menghilang pada 1970an baru-baru ini diidentifikasi sebagai salah satu korban pembunuhan berantai.

Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Tiara Shelavie
zoom-in Korban Pembunuhan Berantai 45 Tahun Lalu Diidentifkasi, Pelaku Dikenal Kerap Memikat Pria Muda
COOK COUNTY SHERIFF OFFICE via BBC
Francis Wayne Alexander termasuk diantara puluhan orang yang jadi korban kejahatan pembunuh berantai John Wayne Gacy. 

TRIBUNNEWS.COM - Seorang pria asal North Carolina yang menghilang pada 1970an baru-baru ini diidentifikasi sebagai salah satu korban pembunuhan yang dilakukan John Wayne Gacy.

Pihak berwenang di Illinois mengabarkan hal ini pada Senin (25/10/2021) lalu.

Francis Wayne Alexander termasuk di antara puluhan orang yang jadi korban kejahatan pembunuh berantai John Wayne Gacy.

Dilansir The Guardian, jenazah Alexander ditemukan di antara 26 jasad lainnya di sebuah ruang sempit di bawah rumah Gacy di luar wilayah Chicago pada tahun 1978. 

Tiga korban ditemukan terkubur di properti Gacy dan empat lainnya ditemukan di perairan selatan Chicago.

Baca juga: Warga Kuningan Digegerkan Broadcast Berantai Berisi Ancaman Bom Siap Meledak di Bank

Baca juga: Ngerujak Bareng Momen Terakhir Sebelum Pembunuhan Pengantin Baru di Cikarang, Suami Korban Diburu

Francis Wayne Alexander termasuk diantara puluhan orang yang jadi korban kejahatan pembunuh berantai John Wayne Gacy.
Francis Wayne Alexander termasuk diantara puluhan orang yang jadi korban kejahatan pembunuh berantai John Wayne Gacy. (COOK COUNTY SHERIFF OFFICE via BBC)

Pada 2011, Sheriff Cook County Tom Dart memerintahkan penggalian sisa-sisa 8 korban yang tidak dikenali untuk diidentifikasi melalui tes DNA.

Kepolisian meminta siapapun yang memiliki keluarga atau kerabat laki-laki yang menghilang di wilayah Chicago pada 1970an agar mengirimkan sampel DNA-nya.

Berita Rekomendasi

Dalam beberapa minggu, kantor sheriff mengumumkan telah mengidentifikasi satu set jenazah William Bundy.

Dia merupakan seorang pekerja konstruksi berusia 19 tahun saat hilang.

Kemudian pada 2017, polisi mengidentifikasi jenazah kedua yakni Jimmy Haakenson yang berusia 16 tahun.

Remaja ini menghilang setelah menelepon ibunya di Minnesota.

Menurut laporan BBC, Alexander adalah korban Gacy ketiga yang diidentifikasi dalam dekade terakhir. 

Dia diperkirakan berusia 21 atau 22 tahun ketika Gacy membunuhnya antara tahun 1976 dan 1977, jelas polisi.

Menurut penelusuran, Alexander sempat pindah ke New York kemudian ke Chicago dan menikah selama 3 bulan sebelum akhirnya bercerai pada 1975.

Detail awal mula pertemuan Alexander dengan pembunuh berantai paling terkenal dalam sejarah AS, Gacy, ini masih menjadi misteri.

"Alexander tinggal di daerah yang sering dikunjungi oleh Gacy dan di mana korban diidentifikasi lainnya sebelumnya tinggal," jelas pihak berwenang.

Polisi melihat kecocokan DNA Alexander dengan sampel dari ibu dan saudara tiri korban pembunuhan itu.

Adik Alexander, Carolyn Sanders, berterima kasih kepada kepolisian karena sudah menemukan kakaknya yang hilang selama 45 tahun.

"Sulit, bahkan 45 tahun kemudian, untuk mengetahui nasib Wayne yang kita cintai. Dia dibunuh di tangan orang yang keji dan jahat," kata Sanders.

John Wayne Gacy dihukum karena membunuh 33 pemuda antara tahun 1972-1978.

Ilustrasi Pembunuhan. Seorang wanita membunuh selingkuhannya saat berhubungan badan karena sang pasangan itu mencekik lehernya.
Ilustrasi Pembunuhan.  (kantipurnetwork.com)

Baca juga: 5 Fakta Pembunuhan Berantai di Kalbar, Satu Keluarga Jadi Korban, Motif Pelaku Sakit Hati

Baca juga: Berawal dari Isu Santet, Keponakan di Pamekasan Habisi Paman, Begini Kronologinya

Dia mengubur semua korbanya di lahan miliknya.

Gacy kemudian dieksekusi mati pada 1994.

Selama beraksi, Gacy kerap memikat pria muda untuk datang ke rumahnya dan berhubungan seksual.

Modusnya dengan menawari para pria ini pekerjaan sebagai petugas polisi atau konstruksi.

Hingga kini, polisi masih terus melakukan identifikasi kepada sisa-sisa tubuh manusia lainnya.

(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas