Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Studi: Obat Anti-depresi Dapat Tingkatkan Pemulihan Pasien Covid-19 yang Parah

Hasil uji klinis menunjukkan obat anti-depresi fluvoxamine dapat meningkatkan pemulihan pasien Covid-19 yang parah yang dirawat di rumah sakit

Editor: hasanah samhudi
zoom-in Studi: Obat Anti-depresi Dapat Tingkatkan Pemulihan Pasien Covid-19 yang Parah
Warta Kota/Henry Lopulalan
Petugas mempersiapkan ruangan rawat inap Pasien Covid-19 di Tower 8 Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Pusat, Selasa (15/6/2021). Tower 8 RSD Wisma Atlet Kemayoran dapat menampung 1.569 pasien Covif-19 dan dapat juga dipakai untuk ruang Isolasi Mandiri pasien tanpa gejala. Hal ini untuk persiapan bila ada meningkatnya pasien Covid 19 usai liburan lebaran (mudik). *Warta Kota/Henry Lopulalan) 

Penelitian ini adalah bagian dari apa yang disebut uji coba BERSAMA, yang menyelidiki delapan perawatan yang digunakan kembali untuk virus pada peserta dewasa yang berisiko tinggi.

Baca juga: Jurnal Lancet Prediksi Angka Kematian Akibat Covid di India Capai 1 Juta pada Agustus 2021

Baca juga: Studi: Booster Pfizer-BioNTech Perkuat Perlindungan Terhadap Covid-19, Termasuk Varian Delta

Sebagai bagian dari penelitian, 741 peserta diberi 100 miligram fluvoxamine dua kali sehari selama 10 hari, sementara 756 orang menerima plasebo.

Data menunjukkan, dari mereka yang menerima fluvoxamine, 79 memerlukan perpanjangan masa tinggal selama lebih dari enam jam dalam keadaan darurat atau rumah sakit, dibandingkan dengan 119 orang yang menerima plasebo.

Selain itu, kata peneliti, satu orang meninggal dari kelompok yang mendapat fluvoxamine dan 12 kematian pada kelompok placebo.

"Hasil kami konsisten dengan percobaan sebelumnya yang lebih kecil," kata rekan penulis Dr Gilmar Reis dalam siaran pers.

"Mengingat keamanan fluvoxamine, tolerabilitas, kemudahan penggunaan, biaya rendah dan ketersediaan luas, temuan ini mungkin memiliki pengaruh penting pada ... manajemen klinis Covid-19," kata Reis, profesor kedokteran di Pontifical Catholic University di Belo Horizonte, Brasil. (Tribunnews.com/UPI/Hasanah Samhudi)

Berita Rekomendasi
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas