China Rangkul Negara-negara Islam, Setelah Taliban Kini Mulai Dekati Palestina
Beberapa waktu lalu, China menyatakan kerja sama dan komitmennya membangun Afghanistan di bawah kendali Taliban.
Editor: Hasanudin Aco
Wang juga menambahkan pembentukan pemerintahan sementara diperlukan untuk memulihkan ketertiban dalam negeri dan rekonstruksi pasca perang, setelah lebih dari tiga minggu terjadi 'aksi anarkis' pasca pengambilalihan kekuasaan Afghanistan oleh kelompok militan Taliban.
Pengambilalihan yang akhirnya membuat Presiden Ashraf Ghani melarikan diri dari negara itu.
Wang menyatakan harapannya agar Afghanistan yang selama ini dilanda perang dapat membangun 'struktur politik yang luas dan inklusif' serta mampu membuat kebijakan dalam dan luar negeri yang moderat dan stabil.
Pernyataan Wang ini muncul tidak lama setelah pengumuman Taliban pada Selasa kemarin bahwa mereka telah menunjuk pejabat penting pemerintah.
Menariknya, beberapa menteri yang baru saja diangkat ternyata masuk dalam daftar sanksi Dewan Keamanan (DK) Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB).
Sementara Penjabat Menteri Dalam Negeri Afghanistan versi Taliban, Sirajuddin Haqqani dianggap sebagai teroris internasional oleh otoritas Amerika Serikat (AS) dan diburu oleh FBI yang menawarkan hadiah 5 juta dolar AS bagi siapapun yang bisa menangkapnya.
Perlu diketahui, beberapa negara dan institusi di seluruh dunia telah mengambil sikap lebih keras terhadap kepemimpinan Taliban.
Menteri Luar Negeri Inggris Dominic Raab mengatakan pada Jumat lalu bahwa Inggris tidak akan mengakui pemerintahan Taliban.
Kendati demikian, ia menekankan bahwa sudah waktunya untuk 'bekerja' dengan kelompok itu untuk membahas masalah-masalah seperti evakuasi yang aman, dan 'menghadapi kenyataan baru di Afghanistan'.
Sementara di sisi lain, China dijuluki sebagai 'mitra utama' Taliban oleh Juru Bicara kelompok pemberontak itu, Zabihullah Mujahid.
Ini disampaikannya dalam sebuah wawancara dengan surat kabar Italia La Repubblica pada pekan lalu.
Mujahid bahkan memuji rencana China untuk berinvestasi di Afghanistan.
Sumber: Warta Kota/Tribunnews.com
Artikel ini sebagian telah tayang di WartaKotalive.com dengan judul Konferensi Internasional Digelar di Turki, Bahas Dukungan Kemerdekaan Palestina oleh China