Toshiba Jepang Berencana Membagi Perusahaan Menjadi 3 Bisnis Besar
Toshiba Corporation sedang mempertimbangkan rencana untuk membagi perusahaan menjadi tiga untuk setiap bisnis besar.
Editor: Dewi Agustina
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Toshiba Corporation sedang mempertimbangkan rencana untuk membagi perusahaan menjadi tiga untuk setiap bisnis besar.
Bisnis infrastruktur yang menangani pembangkit listrik tenaga nuklir dan termal, bisnis perangkat yang menangani hard disk drive (HDD), dan bisnis semikonduktor akan dibuat mandiri.
Masing-masing bisnis itu akan menjadi perusahaan sendiri yang terpadu satu di bawah Toshiba Corporation.
Rencana pengelolaan jangka menengah yang diumumkan pada tanggal 12 November mendatang akan menunjukkan arahnya.
"Jika diterapkan, itu akan menjadi upaya pertama oleh perusahaan besar Jepang, memecah usaha besarnya jadi tiga perusahaan," ungkap sumber Tribunnews.com, Selasa (9/11/2021).
Upaya tersebut untuk memperjelas peran dengan membuat setiap bisnis utama menjadi independen.
Perusahaan split bertujuan untuk dicatatkan masing-masing.
Di pasar saham, nilai perusahaan dengan banyak bisnis cenderung diremehkan, tetapi ada juga tujuan untuk menghilangkan kerugian dengan membelah perusahaan.
Baca juga: Anak Perusahaan Toshiba akan Menjadi Pemasok Turbin Air untuk Proyek PLTA Kerinci
"Saya ingin bekerja sama sebagai satu kesatuan, tetapi (divisi) akan menjadi pilihan yang kuat untuk meningkatkan nilai perusahaan," ungkap pejabat Toshiba, Senin (8/11/2021).
Toshiba Group terlibat dalam berbagai bisnis seperti pembangkit listrik yang terkait dengan tenaga nuklir dan tenaga panas, sistem transportasi seperti kereta api, dan semikonduktor.
Manajemen percaya bahwa dengan memisahkan setiap bisnis dan mempertahankan pencatatannya, nilai perusahaan secara keseluruhan dapat ditingkatkan.
Setelah pemisahan, diasumsikan bahwa setiap perusahaan akan beroperasi secara independen sebagai perusahaan yang benar-benar terpisah.
Tidak jelas apakah dana investasi luar negeri, yang dikatakan sebagai "pemegang saham yang berbicara" yang telah berinvestasi di Toshiba, akan mendukung perpecahan perusahaan atau tidak.
Baca juga: Dituduh Melakukan Pembunuhan Berencana terhadap 3 Pasien, Perawat di Jepang Dituntut Hukuman Mati
Dana investasi diyakini mendukung rencana untuk merahasiakan saham Toshiba untuk sementara dan fokus pada pembangunan kembali operasinya.
Toshiba didirikan pada tahun 1875. Hasil keuangan konsolidasi untuk tahun fiskal yang berakhir Maret 2021 (US GAAP) adalah penjualan 3.543 triliun yen dan jumlah karyawan adalah 117.300 tenaga kerja.
Sementara itu beasiswa (ke Jepang), belajar gratis di sekolah bahasa Jepang di Jepang, serta upaya belajar bahasa Jepang yang lebih efektif melalui aplikasi zoom terus dilakukan bagi warga Indonesia secara aktif dengan target belajar ke sekolah di Jepang. Info lengkap silakan email: info@sekolah.biz dengan subject: Belajar bahasa Jepang.