Kopi Luwak Timor Leste Curi Perhatian di China International Import Expo, Disajikan oleh Robot
Industri kopi dianggap sebagai pilar ekonomi bagi Timor Leste, sebuah republik baru yang berpenduduk 1,3 juta jiwa
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Pos Kupang Agustinus Sape
TRIBUNNEWS.COM, SHANGHAI -Keikutsertaan imor Leste di China International Import Expo (CIIE) ke-4 di Shanghai mampu memukau pengunjung.
Apalagi merek-merek kopi eksotis negara pulau kecil itu menarik bagi kelompok pecinta kopi yang berkembang di China dan saat pameran itu kopi khasnya yang dikeluarkan oleh robot.
“Timor Leste memiliki Kopi Luwak terbaik di dunia, dan itu harus dicocokkan dengan teknik pembuatan kopi terbaik,” kata Bei Lei, kurator eksekutif paviliun Timor Leste.
Robot membutuhkan waktu sekitar tiga menit untuk menyeduh secangkir kopi sehingga proses yang dapat dikendalikan dari jarak jauh.
Kopi Luwak, bahasa Indonesia untuk “civet coffee”, campuran yang sangat tidak biasa yang terdiri dari biji kopi yang dicerna sebagian, yang telah dimakan dan dibuang oleh luwak sawit Asia.
Baca juga: Di Surabaya, Mentan SYL Lepas Ekspor Olahan Singkong dan Kopi
Industri kopi dianggap sebagai pilar ekonomi bagi Timor Leste, sebuah republik baru yang berpenduduk 1,3 juta jiwa yang tersebar di sekitar 14.800 kilometer persegi.
Standar tinggi untuk pemetikan dan pemrosesan biji kopi telah menjadikan Kopi Luwak organik sebagai produk unggulan, dengan produksi tahunan dibatasi sekitar 800 kg.
Timor Leste telah menjadi peserta aktif dalam CIIE – yang akan berakhir besok – selama tiga tahun terakhir membantu meningkatkan profil Kopi Luwak di China, di mana semakin banyak orang yang menjadi pecinta kopi.
Sejak pameran tahun lalu, Kopi Luwak, serta jenis kopi spesial lainnya dari Timor Leste, telah mengumpulkan pesanan senilai US$5 juta.
Menurut Bei, pembeli China telah “secara substansial meningkatkan kehidupan petani di Timor Leste.
Industri pertanian negara itu sangat terpengaruh oleh Covid-19 dan banjir dahsyat April lalu, namun, pesanan dari China memberikan lebih banyak peluang kepada petani.
Bahu robot pembuat kopi dibalut dengan kain “tais” berwarna-warni, kain tradisional Timor Leste yang melambangkan rasa hormat.
Robot, yang dikembangkan oleh Beijing OrionStar Technology, mengeluarkan rasa kopi terbaik, sambil memastikan bahwa setiap cangkir rasanya sama, kata manajer produk senior Yang Xinbo.