131 Orang Tewas dalam Ledakan Tanker Bahan Bakar di Sierra Leone
Pihak berwenang mengumumkan korban tewas dalam ledakan tanker bahan bakar pekan lalu di Ibu Kota Sierra Leone, Freetown, Afrika Barat menjadi 131 jiwa
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Inza Maliana
TRIBUNNEWS.COM - Korban tewas dalam ledakan tanker bahan bakar pekan lalu di Ibu Kota Sierra Leone, Freetown, Afrika Barat menjadi 131 orang.
"Ada 63 orang lainnya masih dirawat di empat rumah sakit di Freetown, 19 di antaranya dalam kondisi kritis," terang Mohamed Lamrana Bah, direktur komunikasi di Badan Nasional Penanggulangan Bencana pemerintah pada Rabu (10/11/2021).
Melansir Al Jazeera, tragedi ini terjadi pada Jumat (5/11/2021) di kawasan Wellington, timur Freetown.
Saat itu, tanker bahan bakar ditabrak oleh truk, kemudian terbakar.
Baca juga: Kemenhub Kerahkan Kapal Patroli KPLP Untuk Pengawasan Kapal Tanker yang Kandas di Karang Helen
Baca juga: Kapal Tanker Berbendera Panama Ditahan di Perairan Kepulauan Riau, Bawa 4.000 Ton Minyak Tanpa Izin
Korbannya antara lain pengendara sepeda motor yang bergegas mengambil bahan bakar yang bocor dari truk tangki, pedagang wanita pinggir jalan dan komuter yang terjebak dalam minibus yang dimundurkan di sepanjang jalan yang biasanya ramai.
Poster-poster dengan foto orang hilang dan meninggal telah ditempel di dinding dan bangunan di sekitar lokasi.
Baca juga: TNI AL Tangkap Kapal Tanker Berbendera Panama yang Angkut Ribuan Ton Minyak Hitam Diduga Limbah
Banyak mayat tak dikenali
Lebih dari 70 mayat hangus tak bisa dikenali, dan kerabat orang yang hilang mengatakan kepada Al Jazeera bahwa mereka sekarang menganggap orang yang mereka cintai ada di antara mereka.
Sejumlah besar orang menghadiri pemakaman massal pada hari Senin, di mana sekitar 75 mayat tak dikenal dimakamkan di pemakaman yang juga menampung korban wabah Ebola 2014-2015 dan tanah longsor 2017, bencana alam terburuk di negara itu yang menewaskan lebih dari 1.100 orang.
Pejabat pemerintah mengatakan sampel jaringan yang diambil dari masing-masing mayat akan dikirim ke luar negeri untuk pengujian.
“Mayat diberi nomor dan sampel jaringan juga diberi nomor sebelum dibawa untuk dimakamkan. Ini dikirim ke luar negeri untuk tes DNA dan bisa memakan waktu beberapa bulan untuk hasilnya kembali,” kata Austin Kennan, direktur negara Sierra Leone untuk Concern Worldwide, sebuah organisasi kemanusiaan yang membantu proses tersebut.
“Kuburan juga diberi nomor sehingga kami dapat mengidentifikasi orang dalam beberapa bulan mendatang," terangnya.
"Kami berharap ini akan membawa penghiburan bagi mereka yang kehilangan orang yang dicintai dalam tragedi yang mengerikan dan memilukan ini," ujarnya.
Pada hari-hari awal setelah ledakan, petugas medis mengatakan mereka kehabisan persediaan untuk merawat yang terluka.
Al Jazeera menyaksikan seorang dokter bertemu dengan calon donor persediaan di dalam bangsal di salah satu rumah sakit kota, tepat di samping beberapa orang yang menderita luka bakar.
Berita lain terkait Ledakan Tanker Bahan Bakar
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)