Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Tuvalu Persiapkan Rencana untuk Skenario Terburuk Bila Negaranya Terendam Air Laut yang Semakin Naik

Bila negaranya tenggelam akibat tingginya air laut, Tuvalu mempersiapkan cara agar tetap bisa mempertahankan zona maritim dan kedaulatan negara

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Inza Maliana
zoom-in Tuvalu Persiapkan Rencana untuk Skenario Terburuk Bila Negaranya Terendam Air Laut yang Semakin Naik
Handout / MINISTRY OF JUSTICE-COMMS AND FOREIGN AFFAIRS TUVALU / AFP
Pengambilan video ini diambil dari rekaman yang dirilis oleh Kementerian Kehakiman-Komunikasi dan Luar Negeri Tuvalu pada 9 November 2021, menunjukkan Menteri Luar Negeri Tuvalu Simon Kofe berdiri setinggi paha di air laut di lepas pantai Tuvalu, saat ia berpidato di depan para delegasi di COP26 PBB yang sedang berlangsung Konferensi Perubahan Iklim di Glasgow. 

"Kami tidak menyangka akan menjadi viral seperti yang kami lihat selama beberapa hari terakhir. Kami sangat senang dengan itu dan mudah-mudahan hal itu membawa pesan dan menekankan tantangan yang kami hadapi di Tuvalu saat ini," kata Kofe.

Negara Kecil di Kepulauan Pasifik

Terpencilnya negara ditambah dengan penutupan perbatasan awal membuat negara-negara kepulauan Pasifik menjadi salah satu tempat terakhir di dunia yang terkena virus.

Tonga mencatat kasus pertamanya pada bulan Oktober.

Pelancong yang datang dari luar negeri sering menghadapi persyaratan karantina yang ketat.

Pada akhirnya, KTT Glasgow dihadiri secara pribadi oleh para pemimpin hanya dari tiga negara kepulauan Pasifik, yaitu Fiji, Palau dan Tuvalu.

"Pasti Anda merasakan kekosongan itu," kata Presiden Palau Surangel Whipps, Jr. dalam sebuah wawancara pada hari Selasa.

Berita Rekomendasi

Whipps mengatakan bahwa sebelum dia berangkat ke Skotlandia, dia berbicara dengan Presiden David Kabua dari Kepulauan Marshall.

Kepulauan Marshall merupakan sebuah negara pulau karang yang menurut Bank Dunia akan menjadi salah satu yang pertama menghadapi ancaman eksistensial dari naiknya permukaan laut.

"Saya bisa merasakan suaranya ketika dia berbicara dengan saya," kata Whipps.

"Dia berkata, 'Saya benar-benar meminta Anda untuk mewakili kami karena ini adalah kesempatan terakhir kami.'"

Dalam pidatonya di KTT COP26 pada 2 November, Whipps menekankan pentingnya menjaga kenaikan suhu global rata-rata hingga 1,5 derajat Celcius pada akhir abad ini.

Ia juga meminta negara-negara industri untuk meningkatkan komitmen pendanaan iklim mereka untuk negara-negara berkembang, termasuk pendanaan untuk adaptasi iklim.

Sumber daya Palau, sebuah negara berpenduduk sekitar 18.000 orang, "hilang di depan mata kita," katanya.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas