Migran berkumpul di sebelah polisi Prancis selama evakuasi oleh pasukan polisi dari sebuah kamp yang diduduki oleh migran tunawisma di Grande-Synthe, Prancis Utara, pada 16 November 2021. - Pasukan ketertiban dimulai pada 16 November 2021, pembongkaran sebuah kamp dari sekitar seribu migran di Grande-Synthe (Utara), dengan latar belakang ketegangan antara Paris dan London atas masalah migrasi dan kontestasi perlakuan yang disediakan untuk orang buangan di pantai Prancis. (Photo by DENIS CHARLET / AFP)
TRIBUNNEWS.COM, PRANCIS - Prancis mulai membersihkan sebuah kamp utama migran pada hari Selasa (16/11/2021) yang merupakan tempat tinggal bagi sekitar seribu orang yang berharap untuk mencapai Inggris.
Pembersihan dilakukan dengan mengerahkan polisi dan tenaga kebersihan di tengah ketegangan antara London dan Paris terkait penyeberangan di Selat Inggris.
Polisi Prancis membersihkan sebuah kamp utama migran pada hari Selasa yang merupakan rumah bagi sekitar seribu orang yang berharap untuk mencapai Inggris, di tengah ketegangan antara London dan Paris terkait penyeberangan di Selat Inggris.
Polisi Prancis secara teratur membersihkan kamp-kamp di sekitar Calais dan Dunkirk, menawari para migran di sana kesempatan untuk mengajukan permintaan suaka di Prancis dan pindah ke tempat penampungan.
Tawaran itu banyak ditolak oleh para migran karena mereka lebih memilih untuk melanjutkan perjalanan ke Inggris.