Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari

TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden pada Rabu kemarin berjanji terus memerangi epidemi overdosis obat AS, melalui penguatan pencegahan dan pengobatan.

Ia juga mengungkapkan data terbaru yang menunjukkan lebih dari 100.000 nyawa hilang karena overdosis dalam periode 12 bulan yang berakhir pada April 2021.

Baca juga: Demi Bantu Atasi Kutil Kelamin, Ini 3 Obat Alami yang Bisa Digunakan

"Hari ini, data baru mengungkapkan bahwa bangsa kita telah mencapai tonggak yang tragis, lebih dari 100.000 nyawa hilang karena epidemi overdosis dari April tahun lalu hingga April tahun ini. Saat kita terus membuat langkah untuk mengalahkan pandemi Covid-19, kita tidak dapat mengabaikan epidemi kehilangan ini, yang telah menyentuh keluarga dan komunitas di seluruh negeri," kata Biden dalam siaran pers.

Dikutip dari laman Sputnik News, Kamis (18/11/2021), Biden menyampaikan bahwa pemerintahannya berkomitmen tidak hanya memperkuat tindakan pencegahan, namun juga mempromosikan pengurangan dampak buruk, memperluas pengobatan, dan mendukung orang dalam upaya pemulihan, serta mengurangi pasokan zat berbahaya.

Baca juga: Biden Melarang Pejabat Nikaragua dan Keluarganya Memasuki Amerika Serikat

Sementara itu Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS memproyeksikan 100.306 kematian akibat overdosis pada April lalu berdasarkan data yang tidak lengkap.

Angkanya mengalami peningkatan 38 persen dari 72.750 kematian pada periode 12 bulan pra-pandemi virus corona yang berakhir pada Januari 2020.