Di Seberang Pos Polisi, Pencuri Motor Jepang Hanya Butuh 15 Detik Untuk Membongkar Kunci Stang
Pencurian motor di seberang pos polisi Osaka Timur hanya butuh 15 detik untuk membongkar kunci stang dan langsung membawa kabur motor curian tersebut
Editor: Johnson Simanjuntak
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Pencurian motor di seberang pos polisi Osaka Timur hanya butuh 15 detik untuk membongkar kunci stang dan langsung membawa kabur motor curian tersebut sampai kini belum ditemukan.
"Saya cuma mau motor saya dikembalikan dan jangan lakukanlah pencurian motor," ungkap korban wanita pemilik motor tipe Scooter Jepang itu.
Pada tanggal 13 November 2021, kamera keamanan (CCTV) yang dipasang di Kota Higashi-Osaka menangkap momen pencurian.
Seorang pria dengan helm dan masker muncul di sisi jalan di mana banyak mobil datang dan pergi.
Dengan santai dan hanya 15 detik dia sudah membongkar stang yang terkunci ketat.
"Saya pulang ke rumah saya sendiri saat itu kaget sekali motor saya sudah tidak ada di tempatnya," ungkap wanit apemilik motor tersebut lagi.
Pria yang merampok motor menyentuh stang sepeda motor yang diparkir di pintu depan dan membawanya pergi dalam sekejap mata, hanya butuh sekitar 15 detik.
Menurut keterangan rumah korban, kunci motor curian ada di tangan dan setir nya dalam keadaan terkunci.
"Ada pos polisi di seberang jalan, dan keluarga saya ada di rumah saat itu."
Orang di rumah korban berkata, "Saya pikir itu aman karena di seberang ada pos polisi. Malah dicuri motor saya. Kesal sekali saya rasanya."
Pencurian motor semakin banyak di jepang karena harga motor melonjak tinggi dua tiga kali lipat saat ini mengingat persediaan (pasokan penjualan motor) berkurang di Jepang saat ini. Diskusi hal ini dapat diikuti lewat email: info@tribun.in bersama para pecinta Jepang lainnya.
Dampak pandemi corona membuat pabrik suku cadang di luar Jepang berhenti produksi.
Kemudian impor suku cadang menjadi sangat berkurang berkurang, dan pabrik motor pun di Jepang pun terganggu produksinya.