3 Orang Tewas akibat Banjir Besar dan Tanah Longsor di Kanada
Para petugas pencarian menemukan tiga mayat hanyut akibat banjir dan tanah longsor di British Columbia, Kanada.
Penulis: Yurika Nendri Novianingsih
Editor: Pravitri Retno W
TRIBUNNEWS.COM - Banjir besar dan tanah longsor di Kanada menewaskan tiga orang.
Dilansir CNA, pada Sabtu (20/11/2021), para petugas pencarian menemukan tiga mayat hanyut akibat tanah longsor di British Columbia, Kanada.
Curah hujan tertinggi di Kanada telah melumpuhkan sejumlah wilayah di provinsi British Columbia.
Akibat bencana besar tersebut, Kanada mengalami kekurangan makanan dan bahan bakar.
Provinsi paling barat Kanada mengumumkan keadaan darurat setelah fenomena yang dikenal sebagai "sungai atmosfer" mengakibatkan curah hujan selama satu bulan terjadi dalam dua hari.
Baca juga: Nenek 87 Tahun Asal Sri Lanka Jadi Orang Tertua yang Raih Gelar Master di Kanada
Baca juga: “Tiga Amigos” AS, Kanada, Meksiko Bertemu dalam KTT Amerika Utara
Hujan menyapu jalan dan rel kereta api, memotong jalan ke pelabuhan Vancouver dan wilayah daratan yang lebih rendah dari bagian lain Kanada.
Banjir juga memblokir total akses ke beberapa kota.
Menurut Environment Canada, cuaca serupa lainnya diperkirakan akan melanda British Columbia utara pada Minggu (21/11/2021) dan mengakibatkan hujan lebat di daratan yang lebih rendah.
Mulai Jumat (19/11/2021), British Columbia memberlakukan pembatasan sementara pada penggunaan bahan bakar dan perjalanan yang tidak penting, untuk mengurangi gangguan rantai pasokan dan membantu pemulihan.
Korban Banjir di Kanada
Pada Senin telah ditemukan satu mayat.
Kemudian, tiga mayat lagi ditemukan pada Sabtu.
Sementara upaya untuk mengevakuasi korban kelima yang terperangkap dalam tanah longsor tidak berhasil.
Baca juga: Tiga Hari Usai Dilantik, Kepala BNPB Mayjen Suharyanto Tinjau Banjir di Kalteng dan Kalbar
Baca juga: Tinjau Banjir, Kepala BNPB Minta Pemkab Sintang Siapkan Rencana Jangka Pendek-Panjang
"Ini adalah tahun yang sangat sulit bagi kita semua di BC (British Columbia), dan hati saya tertuju pada banyak keluarga dan komunitas yang telah menderita kerugian besar," kata kepala koroner provinsi, Lisa Lapointe.
Badai, yang dimulai Minggu lalu, memaksa penutupan pipa Trans Mountain dan memotong dua jalur rel penting timur-barat yang dimiliki oleh Canadian Pacific Railway dan Canadian National Railway Co yang mengarah ke pelabuhan tersibuk di Kanada Vancouver, menghambat pasokan bahan bakar dan barang-barang.
Canadian Pacific Railway mengatakan pekerjaan untuk memperbaiki infrastruktur yang rusak akan terus berlanjut dan layanan harus dipulihkan pada pertengahan minggu depan.
Sekitar 14.000 orang masih berada di bawah perintah evakuasi di beberapa kumpulan di provinsi Pasifik.
(Tribunnews.com/Yurika)