Menlu Retno Singgung Kerumunan Konser dan Stadion Bola: Ingat, Pandemi Belum Berakhir
Menlu Retno mengingatkan kembali bahwa dunia masih ada di masa pandemi, kendati dunia sudah memiliki senjata ampuh untuk mengalahkan Covid-19.
Penulis: Larasati Dyah Utami
Editor: Malvyandie Haryadi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno mengingatkan kembali bahwa dunia masih ada di masa pandemi, kendati dunia sudah memiliki senjata ampuh untuk mengalahkan Covid-19.
Pada acara yang diselenggarakan Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI) secara virtual, Sabtu (20/11/2021), Retno sempat menyinggung sejumlah pertemuan langsung yang sudah kembali dilakukan.
Termasuk soal gambar stadion sepak bola yang ramai dan konser yang memberikan harapan bahwa kehidupan akan segera kembali normal.
Namun ia meminta agar semua tidak lengah karena pandemi belum usai.
“Mari kita perjelas, kita masih dalam pandemi,” kata Menlu di acara Global Town Hall.
Retno mengingatkan kembali bahwa dunia telah mencatat hampir 260 juta kasus secara global dan 5,2 juta kematian akibat COVID-19.
Angka-angka ini empat hingga lima kali lebih tinggi dari tahun lalu.
“WHO mencatat tren peningkatan kasus mingguan global dengan lonjakan di Amerika dan Eropa,” kata Retno.
Baca juga: Dinas Pariwisata dan Ekonomi DKI Akan Uji Coba Gelar Konser Musik Minggu Ini, Ini Pesan Wagub Ariza
Ia berujar sejumlah faktor berkontribusi untuk memperpanjang pandemi seperti langkah-langkah kesehatan masyarakat yang tidak konsisten dan pembukaan kembali yang tergesa-gesa.
Tetapi WHO menjelaskan bahwa pandemi tetap ada sebagian besar karena akses yang tidak adil ke vaksin.
Sebagai co-chair COVAX Advance Market Commitment Engagement Group, ia mendorong adanya akses yang adil untuk vaksin, khususnya bagi negara-negara berpendapatan rendah.
Retno membeberkan, sebanyak 56 negara tidak memenuhi target WHO untuk memvaksinasi 10% dari populasi mereka pada September 2021 dan hampir 80 negara mungkin tidak mencapai target vaksinasi 40% pada akhir tahun ini.
Baca juga: Lampaui Target WHO, Vaksinasi Covid-19 Indonesia Tetap Dipercepat
Sementara itu, setidaknya 100 juta dosis dapat tidak digunakan dan kadaluarsa di negara-negara G7 pada tahun 2021 dan jumlah dosis yang terbuang dapat meningkat menjadi 800 juta pada pertengahan 2022.
Ia mempertanyakan komitmen negara maju untuk memberikan akses yang adil dan setara bagi negara-negara berpendapatan menengah hingga rendah.
“Produksi global sekarang mencapai hampir 1,5 miliar dosis per bulan sehingga sebenarnya ada cukup vaksin dari perspektif pasokan. Tetapi apakah mereka akan didistribusikan secara adil kali ini?” tanyanya.