Sekolah Dasar di Tokyo Jepang Gunakan iPad untuk Pembelajaran Tatap Muka
Proses pembelajaran dilakukan di dalam kelas yang diisi dengan 30 siswa per kelas dan pintu terbuka, serta menjaga jarak antara atu sama lain.
Editor: Dewi Agustina
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Seiring dengan melandainya kasus Covid-19 di Tokyo Jepang, sejumlah sekolah dasar di Tokyo sudah melaksanakan pembelajaran tatap muka (PTM).
Tisak sedikit pula sekolah memanfaatkan iPad dalam pembelajaran.
"Zaman sudah berubah. Sekarang semua siswa di sekolah kami menggunakan iPad. iPad semua dari sekolah dan kalau sudah lulus bisa dipakai oleh adik kelasnya nanti," kata Shoji Goseki, Kepala sekolah SD Hino Daiichi di Shinagawa Tokyo, Senin (22/11/2021) siang.
Sekolah juga menerapkan protokol kesehatan yang ketat, kewajiban penggunaan masker, disinfektan dan menjaga jarak.
Proses pembelajaran dilakukan di dalam kelas yang diisi dengan 30 siswa per kelas dan pintu terbuka, serta menjaga jarak antara atu sama lain.
"Mereka sudah terbiasa dengan suasana saat ini. Tidak ada masalah dan semua juga menjaga diri sehingga tidak mengganggu sekitarnya," ujarnya.
Tahun 2019 lalu sekolah ini melakukan pertukaran kebudayaan dengan sekolah Indonesia di Tokyo (SRIT).
Hal itu dilakukan sebagai bagian dari "Proyek Teman Dunia" bagian dari pendidikan Olimpiade dan Paralimpiade yang dilakukan Pemda Tokyo selama ini.
Pata atlet hadir melakukan pertukaran budaya dengan sekolah tersebut dan sekolah lain sebagai bagian dari upaya semakin mencintai olahraga dan menyambut Olimpiade serta Olimpiade di masa lalu menjelang kejuaraan olahraga dunia tersebut.
"Para murid berkunjung ke SRIT dan murid SRIT berkunjung ke sekolah kami," papar Goseki yang sudah 14 tahun menjadi kepala sekolah.
Baca juga: Kyota Hattori si Joker Jepang Kembali Ditangkap Polisi terkait Kasus Percobaan Pembunuhan
Begitu akrabnya hubungan persahabatan kedua anak bangsa sehingga setelah acara tersebut mereka masih terus saling berkomunikasi dengan baik.
Di SRIT para murid dipersembahkan dengan lagu dan tarian Indonesia serta berlatih alat musik angklung dan gamelan.
"Duta besar Indonesia pun saat itu hadir dan memberikan sambutan hangat atas kerja sama kita ini," ujarnya.
Kerja sama degan Indonesia masih berlanjut dan April 2022 mendatang kedua sekolah akan melakukan pertukaran kebudayaan lagi.
"Rencana kita bertemu kembali melakukan kegiatan April tahun depan kalau Corona memang sudah mereda," kata dia.
Baiknya hubungan Indonesia - Jepang, menggugah sekolah ini untuk menyapa beberapa negara lain untuk kerja sama serupa seperti dengan Rumania dan sebagainya.
Lalu bagaimana anak orang asing, apakah bisa bersekolah di tempat ini?
Baca juga: Di Jepang Ada 2.600 Perlintasan Kereta Api Berbahaya
"Selama anak tersebut bisa berbahasa Jepang dengan baik, siapa pun tentu boleh saja masuk dan bersekolah di SD ini. Jadi tidak melihat soal warga negara. Yang penting penguasaan bahasa Jepang yang baik," ujarnya.
"Dulu ada anak warga Filipina dua orang sekolah di sini dan berjalan baik karena bisa bahasa Jepang," ujarnya.
Bahkan ternyata ada alumni SD tersebut yang kini menjadi anggota grup band Speed yang cukup terkenal di Jepang.
"Ternyata kantor grup band Speed juga dekat sini saya dengar," ujarnya.
Sementara itu beasiswa dan upaya belajar bahasa Jepang yang lebih efektif melalui aplikasi zoom terus dilakukan bagi warga Indonesia secara aktif dengan target belajar ke sekolah di Jepang. Info lengkap silakan email: info@sekolah.biz dengan subject: Belajar bahasa Jepang.