Kebakaran di Tambang Batubara Rusia, Puluhan Penambang dan Penyelamat Mati Lemas
Puluhan penambang dan penyelamat mati lemas akibat keracunan gas dalam kebakaran di tambang batubara di Siberia, Rusia, Kamis (25/11/2021)
Editor: hasanah samhudi
TRIBUNNEWS.COM - Sedikitnya 52 penambang dan penyelamat tewas dan puluhan lainnya masih terjebak di tambang batubara di Siberia, Rusia, Kamis (25/11/2021).
Dilansir dari Al Jazeera, Kantor berita Rusia, Tass mengutip seorang petugas darurat bahwa kebakaran membuat asap cepat menyebar melalui ventilasi dan memenuhi tambang Listvyazhnaya.
Kantor berita Ria Novosti menyebutkan, di antara korban tewas termasuk enam petugas penyelamat.
Pejabat mengatakan, para korban mati lemas karena karbon monoksida.
Saat kejadian, ada sekitar 285 orang di dalam tambang yang terletak dekat Kota Belovo, wilayah Kemerovo.
Baca juga: Kebakaran Tangki Minyak Cilacap Terjadi Usai Hujan Petir Besar, Warga Sempat Dengar Suara Dentuman
Baca juga: Pandora Papers Ungkap Penjualan Tambang, Presiden Chile Kini Terancam Dimakzulkan
UPI menyebutkan, laporan kebakaran dan ledakan di saluran udara tambang diterima Layanan Federal Rusia untuk Teknologi Lingkungan dan Pengawasan Nuklir sekitar pukul 09.00 waktu setempat.
Kebakaran terjadi di kedalaman 820 kaki dan disebabkan oleh debu batubara yang terbakar di saluran udara.
Gubernur Kemerovo Sergei Tsivilev mengatakan di Telegram bahwa banyak di antara penambang berhasil dievakuasi, namun sedikitnya 35 orang masih terjebak.
Dalam pesan Telegram lain, gubernur mengatakan 49 orang terluka dan sedang dirawat.
“Kemungkinan ledakan sangat tinggi. Kami telah memutuskan untuk menangguhkan operasi pencarian dan penyelamatan sampai konsentrasi gas berkurang," kata Tsivilev.
Baca juga: 20.000 Ton Solar Tumpah ke Sungai di Siberia, Warna Air Menjadi Merah hingga Dinyatakan Darurat
Baca juga: Pesawat Rusia yang Hilang di Siberia Ditemukan, Semua Penumpang Dilaporkan Selamat
Jaksa regional telah memulai penyelidikan tentang apakah undang-undang ketenagakerjaan dan keselamatan industri dilakukan sementara badan investigasi pemerintah telah meluncurkan kasus pidana.
Tragedi Besar
Presiden Vladimir Putin mengatakan kecelakaan ini sebuah tragedy besar. Ia menyatakan belasungkawa kepada keluarga para penambang yang tewas.
“Saya telah berbicara beberapa kali dengan Gubernur Wilayah Kemerovo Sergei Tsivilev dan kepala layanan penyelamatan,” katanya dalam pertemuan dengan timpalan Serbia Aleksandar Vucic di resor Laut Hitam Rusia di Sochi.
“Mereka melakukan segalanya dengan kekuatan mereka tetapi, sayangnya, situasinya tidak membaik, dan mereka sekarang mempertaruhkan nyawa mereka sendiri. Keputusan yang diperlukan sedang diambil di tempat. Kami berharap sebanyak mungkin nyawa terselamatkan,” katanya.
Baca juga: Viral Video Puluhan Mayat di Rumah Sakit Siberia, Jasad Dibungkus Plastik Hitam dan Ditumpuk
Baca juga: Tambang Batu-Bara Ilegal Balikpapan, Hasilkan 1.000 Metrik
Wilayah penghasil batu bara Kemerovo, sekira 3.500 km timur Moskow, telah mengalami kecelakaan pertambangan yang fatal selama bertahun-tahun.
Tambang Listvyazhnaya adalah bagian dari SDS-Holding, yang dimiliki oleh Siberian Business Union milik swasta. Tidak ada komentar langsung dari pemilik.
Menurut outlet berita Interfa yang mengutip pejabat dari Rostekhnadzor, pengawas teknologi dan ekologi Rusia, inspeksi terbaru terhadap tambang Listvyazhnaya berlangsung pada 19 November. Laporan tersebut tidak memberikan rincian hasil inspeksi.
Pada 2016, 36 penambang tewas dalam serangkaian ledakan metana di tambang batu bara Severnaya di ujung utara Rusia.
Setelah insiden itu, pihak berwenang menganalisis keamanan 58 tambang batu bara di negara itu dan menyatakan 20 di antaranya berpotensi tidak aman.
Baca juga: 4 Orang Tewas dalam Lubang Tambang Emas di Kabupaten Sumbawa
Dalam insiden lain pada 2010, 91 orang tewas dan 100 terluka di tambang Raspadskaya di Siberia.
Kecelakaan itu akibat ledakan metana ketika lebih dari 300 penambang berada di dalamnya. Ledakan kedua kemudian menjebak sekelompok penyelamat.
Pada 2007, 110 orang tewas setelah ledakan gas di tambang Ulyanovskaya, di wilayah yang sama.
g berada di dalam ketika api meletus, kata pihak berwenang. (Tribunnews.com/Aljazeera/UPI/Hasanah Samhudi)