Muncul Varian Omicron, PM India Perintahkan Evaluasi Rencana Pelonggaran Pembatasan Covid-19
Modi mengimbau para pejabat untuk mengevaluasi rencana pelonggaran pembatasan perjalanan karena meningkatnya kekhawatiran atas varian baru Omicron.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Miftah
TRIBUNNEWS.COM - Perdana Menteri India Narendra Modi mengimbau para pejabat untuk mengevaluasi rencana pelonggaran pembatasan perjalanan karena meningkatnya kekhawatiran atas varian baru virus corona jenis Omicron, Sabtu (27/11/2021).
Melansir Reuters, pada Jumat (25/11/2021) India memutuskan tetap mengizinkan penerbangan penumpang internasional sembari memperketat pemeriksaan.
Setelah Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan varian baru jenis Omicron ini masuk dalam variant of concern (VOC), Modi menyeru perlunya pemantauan semua kedatangan internasional hingga pengujian sesuai pedoman.
Baca juga: Dua Kasus Varian Omicron Ditemukan di Jerman
Baca juga: Fakta-fakta Varian Baru Virus Corona Omicron, Miliki Lebih dari 30 Mutasi Protein Lonjakan
WHO menyatakan varian baru jenis Omicron yang pertama kali terdeteksi di Afrika Selatan dapat menyebar lebih cepat daripada bentuk lainnya.
Pekan ini India mencatat kenaikan kasus baru terkecil dalam satu setengah tahun karena capaian peningkatan vaksinasi dan antibodi pada sebagian besar populasi dari infeksi sebelumnya.
Beban kasus harian negara telah berkurang setengahnya sejak September.
India melaporkan 8.318 kasus baru dalam 24 jam terakhir.
Baca juga: Demi Menahan Masuknya Strain Omicron, Israel Perkenalkan Larangan Paling Ketat Di Dunia
Baca juga: Pfizer: Vaksin Baru Siap dalam 100 Hari Jika Varian Covid-19 Omicron Kebal Terhadap Vaksin Saat Ini
Tetapi varian baru, dengan protein lonjakan yang secara dramatis berbeda dari virus corona yang ada telah menghidupkan alarm global dan menakuti pasar keuangan.
Modi mengatakan orang harus lebih berhati-hati dan mengambil tindakan pencegahan yang tepat, seperti memakai masker dan menjaga jarak.
Modi mengatakan kepada para pejabat untuk mempercepat cakupan dosis kedua, katanya.
Berita lain terkait dengan Omicron
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)