Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Australia Waspadai Penularan Kasus Omicron dari Komunitas, Imbas Pasien Sempat Datangi Mal

Australia kembali menemukan kasus varian Covid-19 Omicron, pasien sempat datangi mal, kini total ada 6 kasus.

Penulis: Inza Maliana
Editor: Arif Fajar Nasucha
zoom-in Australia Waspadai Penularan Kasus Omicron dari Komunitas, Imbas Pasien Sempat Datangi Mal
AFP/WILLIAM WEST
Pelancong internasional yang mengenakan alat pelindung diri (APD) tiba di Bandara Tullamarine Melbourne pada 29 November 2021 ketika Australia mencatat kasus pertama varian Omicron dari Covid-19. (Photo by William WEST / AFP) 

Sebelumnya diberitakan Tribunnews.com, negara-negara telah memberlakukan larangan atau pembatasan perjalanan di Afrika selatan, termasuk di Australia.

Australia yang juga mengambil langkah yang sama seperti Uni Eropam, Inggris dan Amerika Serikat (AS).

Pada Sabtu (27/11/2021), Menteri Kesehatan Australia Greg Hunt mengatakan, memberlakukan pembatasan baru pada orang yang sedang dan atau telah berada di sembilan negara di kawasan Afrika selatan.

Hal tersebut dilakukan karena kekhawatiran terkait varian baru Covid-19, yang disebut WHO sebagai Omicron, dapat menyebabkan gelombang pandemi lebih lanjutan.

Efektif segera, pemerintah akan melarang non-warga negara Australia dari sembilan negara tersebut untuk memasuki Australia.

Orang-orang menghadiri protes menentang penguncian Covid-19 dan mandat vaksin di Sydney pada 20 November 2021.
Orang-orang menghadiri protes menentang penguncian Covid-19 dan mandat vaksin di Sydney pada 20 November 2021. (DAVID GREY / AFP)

Sementara bagi warga Australia yang datang dari sembilan negara tersebut akan memerlukan karantina 14 hari.

Kesembilan negara yang dimaksud adalah Afrika Selatan, Namibia, Zimbabwe, Botswana, Lesotho, Eswatini, Seychelles, Malawi, dan Mozambik.

Berita Rekomendasi

"Siapa pun yang bukan warga negara Australia atau tanggungannya, dan pernah berada di negara-negara Afrika di mana varian Omicron terdeteksi dan menyebar dalam 14 hari terakhir tidak akan bisa masuk ke Australia," jelas Hunt.

Penemuan virus, yang memiliki protein lonjakan yang secara dramatis berbeda dari yang didasarkan pada vaksin yang ada, memicu alarm global pada hari Jumat ketika negara-negara bergegas untuk menangguhkan perjalanan dari Afrika selatan dan pasar saham mengalami penurunan terbesar dalam lebih dari setahun.

Baca juga: Antisipasi Varian Omicron, Pemerintah Diminta Perketat Pintu Masuk ke Indonesia

Baca juga: Reaksi Dunia dengan Varian Omicron: Israel Tutup Perbatasan hingga Belanda Selidiki Puluhan Kasus

(Tribunnews.com/Maliana)

Berita lain terkait Varian Omicron

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas