Asosiasi Tenis Wanita Tangguhkan Turnamen di China, Imbas Pengabaian Kasus Pelecehan Peng Shuai
Asosiasi Tenis Wanita (WTO) akan segera menangguhkan turnamen di China sebagai tanggapan atas pengabaian kasus pelecehan Peng Shuai.
Penulis: Rica Agustina
Editor: Garudea Prabawati
"Ini adalah sikap berani Steve Simon dan WTA di mana kami menempatkan prinsip di atas $ dan membela wanita di mana-mana dan khususnya untuk Peng Shuai. Sekarang apa katamu, @IOC?!? #IOC, sejauh ini saya hampir tidak bisa mendengar Anda!!!" kata Navratilova.
Pada 21 November, IOC mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa presidennya, Thomas Bach, mengadakan panggilan video 30 menit dengan Olympian Peng tiga kali, bersama seorang pejabat olahraga Tiongkok dan perwakilan IOC tambahan.
Pernyataan itu mengatakan bahwa, selama panggilan, Peng Shuai tampak baik-baik saja ingin privasinya dihormati.
IOC tidak menjelaskan bagaimana panggilan video dengan Peng Shuai diatur dan belum membuat video tersebut dapat disaksikan oleh publik.
Sementara itu, pihak berwenang China belum mengakui tuduhan Peng Shuai terhadap Zhang Gaoli, dan tidak ada indikasi penyelidikan sedang berlangsung.
Hingga kini masih belum jelas apakah Peng Shuai telah melaporkan tuduhannya ke polisi.
Mengenai keputusan WTA untuk menarik diri dari China, pihak berwenang juga belum memberikan komentar.
Baca juga: China: Buronan Korea Utara ditangkap kembali setelah berhasil kabur selama 40 hari
Untuk diketahui, pernyataan WTA tidak diunggah di akun resminya di Weibo, media sosial di China.
Akun WTA, yang memiliki lebih dari 400.000 pengikut, masih aktif di Weibo, tetapi telah diblokir dari hasil pencarian, meskipun beberapa unggahan tetap dapat diakses.
Beberapa pengguna Weibo menyuarakan dukungan untuk keputusan WTA dalam komentar di bawah unggahan lama asosiasi itu pada dini hari Kamis, tetapi mereka segera diblokir.
Di Twitter, yang diblokir di China, Hu Xijin, pemimpin redaksi tabloid nasionalis Global Times, menuduh WTA menggunakan Peng Shuai untuk menyerang China.
"WTA memaksa Peng Shuai untuk mendukung serangan Barat terhadap sistem Tiongkok. Mereka merampas kebebasan berekspresi Peng Shuai, menuntut agar deskripsinya tentang situasinya saat ini harus memenuhi harapan mereka," tulis Hu Xijin.
(Tribunnews.com/Rica Agustina)