Jepang akan Bantu RI Bidang Pembangunan Infrastruktur, Pengembangan SDM Hingga Penanganan Covid-19
Menteri Hayashi menyatakan niatnya untuk memajukan kerja sama nyata untuk mewujudkan “Indo-Pasifik yang Bebas dan Terbuka”.
Editor: Dewi Agustina
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Menteri Luar Negeri (Menlu) Jepang Yoshimasa Hayashi berbicara dengan Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi selama kurang lebih 25 menit, Jumat (3/12/2021) jam 15.40 waktu Jepang.
"Pada awalnya, Menteri Hayashi menyatakan minatnya untuk menjalin hubungan dekat dengan Menteri Retno untuk mempromosikan kerja sama bilateral. Menanggapi hal tersebut, Menlu Retno mengucapkan selamat kepada Menteri Hayashi atas pengangkatannya sebagai Menteri Luar Negeri Jepang," papar sumber Tribunnews.com, Jumat (3/12/2021)
Kemudian Menteri Hayashi menyatakan niatnya untuk memajukan kerja sama nyata untuk mewujudkan “Indo-Pasifik yang Bebas dan Terbuka” dan “Pandangan ASEAN untuk Indo-Pasifik”, termasuk di Laut Sulu-Celebes dan sekitarnya.
"Menteri Hayashi menyatakan bahwa Jepang akan terus bekerja sama dengan Indonesia termasuk di bidang pembangunan infrastruktur, pengembangan sumber daya manusia, keselamatan maritim dan penanganan COVID-19," ungkap sumber itu.
Menanggapi hal tersebut, Menteri Retno menyampaikan terima kasih atas kerja sama dari Jepang selama ini, dan menyatakan niatnya untuk lebih berkoordinasi guna mempererat hubungan kedua negara.
Baca juga: Mulai Besok Warga Negara Jepang yang Ada di Amerika, India, Yunani & Rumania Tak Boleh Masuk Jepang
Kedua Menteri juga bertukar pandangan tentang urusan regional, dan Menteri Hayashi menyatakan penentangannya yang kuat terhadap upaya sepihak untuk mengubah status quo di Laut Cina Timur dan Selatan.
Kedua Menteri menegaskan pentingnya rule of law, termasuk United Nations Convention on the Law of the Sea (UNCLOS).
Selain itu, kedua Menteri juga bertukar pandangan tentang Korea Utara termasuk kegiatan terkait nuklir dan misilnya, dan Menteri Hayashi meminta pemahaman dan kerja sama lanjutan dalam masalah penculikan.
Kedua Menteri juga bertukar pandangan tentang situasi di Myanmar.
Menteri Hayashi menyampaikan harapannya untuk kunjungan awal ke Myanmar oleh Utusan Khusus ASEAN dan menegaskan kembali bahwa Jepang akan terus mendukung penuh inisiatif ASEAN.
Menanggapi hal tersebut, Menteri Retno menjelaskan perkembangan terkini dan upaya ASEAN ke depan.
Kedua Menteri sepakat untuk terus bekerja dalam koordinasi yang erat dalam menanggapi situasi di Myanmar.
Baca juga: Varian Omicron Terdeteksi di 30 Negara: Mulai dari Afrika Selatan, Jepang, Prancis hingga Arab Saudi
Indonesia akan menjadi presiden G20 pada tahun 2022 serta Ketua ASEAN pada tahun 2023, yang akan menandai peringatan 50 tahun Persahabatan dan Kerja Sama Jepang-ASEAN.
Terkait hal itu, kedua Menteri menegaskan akan terus bersama-sama menangani urusan regional dan internasional.
Sementara itu beasiswa (ke Jepang), belajar gratis di sekolah bahasa Jepang di Jepang, serta upaya belajar bahasa Jepang yang lebih efektif melalui aplikasi zoom terus dilakukan bagi warga Indonesia secara aktif dengan target belajar ke sekolah di Jepang. Info lengkap silakan email: info@sekolah.biz dengan subject: Belajar bahasa Jepang.