Setelah 14 Tahun Mencari, Orang Tua di China Akhirnya Menemukan Putranya yang Diculik
Sepasang suami istri di Tiongkok, China akhirnya bertemu kembali dengan putra mereka yang telah diculik selama 14 tahun, sejak tahun 2007.
Penulis: Yurika Nendri Novianingsih
Editor: Garudea Prabawati
Kemudian, dentitas Sun telah dikonfirmasi dengan analisis DNA.
Wu telah ditahan sehubungan dengan dua penculikan anak, termasuk Sun.
Baca juga: AS Boikot Olimpiade Beijing 2022, China Dicap Lakukan Pelanggaran HAM Kejam
Baca juga: Ternyata Ini Penyebab Rontoknya Saham-saham Perusahaan Teknologi China dan AS
Sementara Sun mengatakan bahwa ia akan tinggal bersama orang tua angkatnya karena mereka telah membesarkannya selama lebih dari 10 tahun dan ia sebelumnya tidak menyadari garis keturunan yang sebenarnya.
Di bawah hukum China, hukuman maksimum untuk perdagangan manusia adalah kematian, sedangkan pembeli dari orang yang diperdagangkan dapat dipenjara hingga tiga tahun.
Tidak jelas berapa banyak anak hilang di China setiap tahun, meskipun perkiraan mencapai puluhan ribu.
China peringkat Tier 3 oleh Departemen Luar Negeri AS lembaga anti-perdagangan manusia, tingkat terendah, yang berarti pemerintah "tidak sepenuhnya memenuhi standar minimum untuk penghapusan perdagangan."
Menurut pihak berwenang Tiongkok, lebih dari 8.000 anak yang diculik telah dipersatukan kembali dengan orang tua mereka pada tahun 2021.
Dengan banyak kasus diselesaikan dengan menggunakan basis data DNA polisi dan teknologi besar-besaran seperti pengenalan wajah.
(Tribunnews.com/Yurika)