Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

China Beri Peringatan Keras Setelah Negara-negara Barat Boikot Diplomatik Olimpiade Beijing

China beri peringatan keras terhadap negara-negara yang telah mengumumkan boikot diplomatik di Olimpiade Musim Dingin Beijing 2022.

Penulis: Yurika Nendri Novianingsih
Editor: Daryono
zoom-in China Beri Peringatan Keras Setelah Negara-negara Barat Boikot Diplomatik Olimpiade Beijing
Pixabay/SW1994
Bendera China - China beri peringatan keras terhadap negara-negara yang telah mengumumkan boikot diplomatik di Olimpiade Beijing. 

TRIBUNNEWS.COM - China memberikan peringatan keras terhadap negara-negara yang telah mengumumkan boikot diplomatik di Olimpiade Musim Dingin Beijing 2022.

China pada Kamis (9/12/2021) memperingatkan bahwa negara-negara tersebut akan "membayar harga" atas boikot diplomatik Olimpiade.

Pada awal pekan ini, Amerika Serikat telah mengumumkan boikot diplomatik yang didorong oleh pelanggaran hak asasi manusia China.

Kemudian diikuti oleh Australia, Inggris dan Kanada.

"Penggunaan platform Olimpiade oleh AS, Australia, Inggris dan Kanada untuk manipulasi politik tidak benar dan (hanya akan) mengiosolasi diri sendiri, dan mereka pasti akan membayar harga untuk kesalahan mereka," kata juru bicara kementerian luar negeri Wang Wenbin, dilansir dari CNA.

Baca juga: Inggris, AS, dan Australia Boikot Olimpiade Beijing 2022, China: Mereka akan Terima Konsekuensinya

Baca juga: Setelah 14 Tahun Mencari, Orang Tua di China Akhirnya Menemukan Putranya yang Diculik

Kelompok-kelompok advokasi telah mendukung boikot itu, dengan Direktur Human Rights Watch China Sophie Richardson menyebutnya sebagai langkah penting untuk menantang kejahatan pemerintah China terhadap kemanusiaan yang menargetkan Uyghur dan komunitas Turki lainnya.

Para pegiat mengatakan bahwa setidaknya 1 juta orang Uyghur dan yang berbahasa Turki lainnya, sebagian besar minoritas Muslim telah dipenjara di Xinjiang, di mana China juga dituduh mensterilkan wanita secara paksa dan memerintah kerja paksa.

Berita Rekomendasi

Beijing telah mempertahankan kamp-kamp tersebut sebagai pusat pelatihan kejuruan yang bertujuan untuk mengurangi daya tarik ekstremisme Islam.

Presiden Komite Olimpiade Internasional Thomas Bach mengatakan, dia tetap netral secara politik mengenai masalah ini.

Dia bersikeras bahwa poin pentingnya adalah partisipasi para atlet di Olimpiade.

Keempat negara Barat yang memboikot itu telah melihat hubungan dengan Beijing menjadi dingin dalam beberapa tahun terakhir.

Inggris juga mengkritik China atas tindakan kerasnya di Hong Kong.

Itu membuat marah Beijing tahun lalu dengan memblokir keterlibatan raksasa teknologi China Huawei dalam peluncuran broadband 5G, setelah Washington mengangkat kekhawatiran mata-mata.

Hubungan Kanada dengan China mencapai titik terendah selama penangkapan Desember 2018 di Vancouver atas surat perintah AS dari eksekutif Huawei Meng Wanzhou, dan penahanan Beijing terhadap dua warga negara Kanada sebagai tanggapan.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas