China Beri Peringatan Keras Setelah Negara-negara Barat Boikot Diplomatik Olimpiade Beijing
China beri peringatan keras terhadap negara-negara yang telah mengumumkan boikot diplomatik di Olimpiade Musim Dingin Beijing 2022.
Penulis: Yurika Nendri Novianingsih
Editor: Daryono
Ketiganya dibebaskan dan dipulangkan pada bulan September.
Hubungan Canberra dengan Beijing juga terjun bebas dalam beberapa tahun terakhir, dengan China memperkenalkan serangkaian sanksi hukuman terhadap barang-barang Australia.
China telah marah atas kesediaan Australia untuk membuat undang-undang terhadap operasi pengaruh luar negeri, larangan Huawei dari kontrak 5G, dan seruannya untuk penyelidikan independen tentang asal usul pandemi virus corona.
Langkah Australia baru-baru ini untuk melengkapi angkatan lautnya dengan kapal selam bertenaga nuklir di bawah pakta pertahanan baru dengan Inggris dan Amerika Serikat, yang secara luas dilihat sebagai upaya untuk melawan pengaruh China di kawasan Pasifik semakin membuat marah Beijing.
Baca juga: Ekspor Produk Perikanan Indonesia Naik 6,6 Persen, AS dan China Masih Jadi Pasar Utama
Baca juga: Abaikan Protes China Soal Pengeboran Migas di Natuna, Profesor Eddy: Sikap RI Sudah Tepat
Perdana Menteri Boris Johnson mengumumkan boikot Inggris di parlemen, tetapi para atlet harus tetap hadir.
"Saya tidak berpikir bahwa boikot olahraga masuk akal, itu tetap menjadi kebijakan pemerintah," tambahnya.
Di Ottawa, Perdana Menteri Justin Trudeau mengumumkan pejabat Kanada juga akan melewatkan Olimpiade, dengan mengatakan pemerintahnya "sangat prihatin dengan pelanggaran hak asasi manusia yang berulang kali dilakukan oleh pemerintah China".
Kemudian, pemimpin Australia Scott Morrison membuat pengumuman serupa pada hari sebelumnya.
Sementara negara-negara lainnya masih menimbang langkah yang akan mereka ambil.
(Tribunnews.com/Yurika)