Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pentagon Tak Hukum Pasukan AS yang Terlibat Tragedi Pesawat Tak Berawak yang Tewaskan 10 Warga Sipil

Militer AS tidak akan menjatuhkan hukuman bagi tentara yang terlibat dengan tragedi pesawat tak berawak yang menewaskan 10 warga Afghanistan.

Penulis: Rica Agustina
Editor: Tiara Shelavie
zoom-in Pentagon Tak Hukum Pasukan AS yang Terlibat Tragedi Pesawat Tak Berawak yang Tewaskan 10 Warga Sipil
CNA
Serangan pesawat tak berawak di Kabul akibatkan 10 warga sipil tewas. 

TRIBUNNEWS.COM - Menteri Pertahanan Lloyd Austin telah memutuskan bahwa tidak ada personel militer Amerika Serikat (AS) yang akan dihukum atas serangan pesawat tak berawak di Kabul, Afghanistan.

Diketahui, tragedi yang terjadi pada Agustus lalu itu telah menewaskan 10 warga sipil, termasuk tujuh anak-anak.

Setelah meninjau serangan itu, Austin menginstruksikan kepala Komando Pusat dan Komando Operasi Khusus untuk membuat rekomendasi guna meningkatkan kebijakan dan prosedur Departemen Pertahanan.

Tetapi rekomendasi mereka tidak termasuk meminta pertanggungjawaban siapa pun atau menghukum siapa pun yang terlibat dalam serangan itu, kata Sekretaris Pers Pentagon John Kirby pada Senin (13/12/2021).

"Sekretaris meninjau rekomendasi mereka. Saya tidak akan membahas semuanya. Beberapa dari mereka dapat dimengerti diklasifikasikan, tetapi dia menyetujui rekomendasi mereka," kata Kirby seperti dikutip CNN.

Baca juga: China Bertekad Menyerang Balik Jika Amerika Serikat Sembrono Memberlakukan Sanksi

"Jadi saya tidak mengantisipasi adanya masalah pertanggungjawaban pribadi sehubungan dengan serangan udara 29 Agustus," tambahnya.

Keputusan itu berarti tidak akan ada tindakan disipliner yang diambil atas serangan tersebut.

Berita Rekomendasi

Adapun serangan itu awalnya dianggap pejabat Pentagon sebagai kesalahan tragis akibat dari kesalahan eksekusi.

Kepada CNN, Pentagon mengakui operasi itu sebuah kesalahan.

Jenderal Frank McKenzie, komandan Komando Pusat AS, mengatakan militer telah melacak kendaraan yang salah selama berjam-jam.

Baca juga: Kekurangan Tenaga Kerja di Amerika Sudah Akut, Dampaknya Mengerikan

Pada tanggal 26 Agustus, tiga hari sebelum serangan yang gagal, seorang pengebom bunuh diri ISIS-K melakukan pengeboman di Abbey Gate, salah satu pintu masuk utama ke bandara internasional Kabul.

Serangan itu telah menewaskan 13 tentara AS dan banyak lagi warga Afghanistan.

Ancaman serangan lain dan hari-hari terakhir penarikan militer AS dari Afghanistan menambah tekanan yang mengarah pada serangan pesawat tak berawak.

Tetapi tidak ada ancaman ISIS-K yang akan segera dinetralisir dalam serangan itu.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas