Peringati Kematian Ayahnya, Kim Jong Un Larang Warga Korea Utara Tertawa 11 Hari
Kim Jong Un larang warga Korea Utara tertawa selama 11 hari untuk memperingati sepuluh tahun kematian ayahnya, Kim Jong Il.
Penulis: Yurika Nendri Novianingsih
Editor: Arif Tio Buqi Abdulah
TRIBUNNEWS.COM - Warga Korea Utara dilarang tertawa selama 11 hari untuk memperingati sepuluh tahun kematian Kim Jong Il.
Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un melarang warga tertawa, minum alkohol hingga belanja selama masa berkabung negara itu.
Masa berkabung yang biasanya dilakukan selama 10 hari, tahun ini diubah menjadi 11 hari.
Tahun ini sedikit lebih panjang karena merupakan peringatan kematian yang ke-10 tahun.
Warga Korea Utara dilarang menunjukkan apa pun selain kekhidmatan di depan umum.
“Selama masa berkabung, kita tidak boleh minum alkohol, tertawa atau terlibat dalam kegiatan rekreasi,” kata seorang penduduk kota perbatasan timur laut Sinuiju, di seberang Sungai Yalu dari Dandong China, mengatakan kepada Layanan Korea Radio Free Asia.
Penduduk itu mengatakan bahwa belanja bahan makanan juga dilarang pada hari ulang tahun itu sendiri yakni pada 17 Desember.
Baca juga: Profil Kim Jong Un, Pemimpin Korea Utara yang Idolakan Michael Jordan
Baca juga: Apakah Korea Selatan Akan Segera Mengakhiri Perang Korea?
“Dulu banyak orang yang tertangkap minum atau mabuk selama masa berkabung ditangkap dan diperlakukan sebagai penjahat ideologis. Mereka dibawa pergi dan tidak pernah terlihat lagi," kata sumber tersebut.
“Bahkan jika anggota keluarga Anda meninggal selama masa berkabung, Anda tidak boleh menangis dengan keras dan jenazah harus dibawa keluar setelah selesai. Orang-orang bahkan tidak bisa merayakan ulang tahun mereka sendiri dalam masa berkabung," sambungnya.
Polisi diberitahu sebelumnya untuk waspada terhadap orang-orang yang tidak terlihat berduka.
“Mulai hari pertama Desember, mereka (polisi) memiliki tugas khusus untuk menindak warga yang merusak suasana berkabung,” kata sumber kedua, yang tidak ingin disebutkan namanya.
“Ini tugas khusus polisi selama sebulan. Saya mendengar bahwa petugas penegak hukum tidak bisa tidur sama sekali.”
Perusahaan-perusahaan milik negara dan kelompok-kelompok masyarakat juga diperintahkan untuk menjaga orang-orang yang kelaparan selama masa berkabung.
“Ketertiban dan keamanan sosial harus dipastikan, sehingga perusahaan bertanggung jawab mengumpulkan makanan untuk diberikan kepada warga dan karyawan yang tidak bisa masuk kerja karena kekurangan pangan,” kata sumber kedua.