Topan Rai Filipina: 4 Orang Tewas dan Puluhan Ribu Warga Mengungsi
Topan Rai di Filipina telah menewaskan empat orang, sementara puluhan ribu warga lainnya dievakuasi karena banjir dan rumah roboh.
Penulis: Yurika Nendri Novianingsih
Editor: Pravitri Retno W
Pusat Peringatan Topan Gabungan (JTWC) Angkatan Laut AS telah menyatakan Rai sebagai topan super.
Menurut badan mitigasi bencana nasional, NDRRMC, delapan daerah di Filipina telah ditempatkan pada tingkat tertinggi dalam protokol kesiapsiagaan dan tanggap darurat.
Delapan wilayah yang terletak di kelompok pulau tengah dan selatan di wilayah Visayas dan Mindanao memiliki populasi gabungan lebih dari 30 juta.
Beberapa daerah telah disarankan untuk melakukan evakuasi dini.
Evakuasi lebih lanjut dapat memperumit respons Covid negara itu karena ribuan penduduk telantar mengepak tempat penampungan darurat, di mana sulit untuk mempertahankan pedoman jarak sosial.
Di provinsi Samar Timur di Visayas, Gubernur Ben Evardone telah mengatakan kepada stasiun radio DZMM, hampir 30.000 penduduk telah dievakuasi pada Kamis pagi.
Kemudian, provinsi Samar Timur dan Leyte termasuk di antara yang paling parah dilanda topan super Haiyan 2013, yang menewaskan ribuan orang.
Baca juga: AS Rencanakan KTT ASEAN untuk Bahas Krisis Myanmar, Perubahan Iklim, Covid-19 dan Investasi
Baca juga: Perubahan iklim: Suhu tertinggi Arktika di kawasan Kutub Utara lebih panas dari Jakarta dan Surabaya
Di bagian lain Visayas timur, lebih dari 17.000 orang juga dievakuasi.
Di provinsi Surigao del Norte di Mindanao, badan mitigasi bencana provinsi mengatakan sejauh ini 51.000 penduduk telah dievakuasi.
Sementara di Dinagat, Gubernur Arlene Bag-ao mengatakan hampir 2.000 keluarga telah mencari perlindungan di pusat-pusat evakuasi.
Pekerja darurat di Tandag, sebuah kota pesisir selatan dengan populasi lebih dari 62.000, mengevakuasi 3.668 keluarga, kata pemerintah setempat, menambahkan bahwa para pengungsi ditempatkan di 18 tempat penampungan sementara.
(Tribunnews.com/Yurika)