Kim Jong Un Larang Warga Korea Utara Tertawa hingga Belanja selama 11 Hari, Peringati Kematian Ayah
Kim Jong Un melarang warganya pesta miras, berbelanja, dan tertawa selama periode berkabung.
Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Miftah
Setiap tahun sejak kematiannya, Kim Jong Un memberikan penghormatan atas kematian ayahnya.
Namun, tahun ini semua media tidak langsung melaporkan aktivitas publik apapun yang dilakukan Kim pada Jumat pagi ini.
"Pemimpin hebat dan sahabat Kim Jong Un selalu bersama kami, dan dia adalah 'suryong' abadi dan bagaikan matahari bagi revolusi," ungkap seorang warga Korea Utara.
Sebelumnya, Kim Jong Un menerapkan peraturan pada rakyat Korea Utara tentang larangan menggunakan celana jeans ketat, menggunakan potongan rambut mullet, dan orang-orang yang berdandan seperti seorang kapitalis, serta pengaruh Barat pada kalangan muda.
Pemerintah memerintahkan media massa untuk memperingatkan rakyat berhenti menggunakan budaya kapitalis ke dalam negeri.
Baca juga: Peringati Kematian Ayahnya, Kim Jong Un Larang Warga Korea Utara Tertawa 11 Hari
Kronologi Meninggalnya Kim Jong Il
Kim Jong il meninggal pada 17 Desember 2011.
Dikutip dari New York Times, Kim Jong il meninggal karena serangan jantung saat bepergian dengan keretanya.
Berita kematian Kim mengejutkan negara-negara di Asia dan bergema di seluruh dunia.
Korea Utara secara teknis masih berperang dengan Korea Selatan dan Amerika Serikat setelah hampir 60 tahun dan hanya memiliki sedikit sekutu selain China.
Korea Selatan segera menempatkan angkatan bersenjatanya dalam keadaan siaga tinggi.
Kantor berita Korea Selatan Yonhap melaporkan, Korea Utara menguji sejumlah rudal jarak pendek pada Senin (19/12/2011) pagi.
Kantor berita mengatakan tes dilakukan sebelum pengumuman kematian Kim.
Kementerian Pertahanan di Seoul mengatakan tidak dapat mengomentari laporan tersebut.