Hampir 100 Orang di Filipina Tewas akibat Serangan Topan Rai
Gubernur Provinsi Bohol di Filipina mengatakan setidaknya 49 orang tewas karena bencana Topan Rai menurut laporan dari setengah wilayahnya.
Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Garudea Prabawati
TRIBUNNEWS.COM - Gubernur Provinsi Bohol di Filipina mengatakan setidaknya 49 orang tewas karena bencana Topan Rai menurut laporan dari setengah wilayahnya.
Dengan penambahan ini, korban tewas akibat Topan Rai meningkat hampir 100 jiwa.
Dilansir AP News, Gubernur Bohol, Arthur Yap mengatakan 10 orang masih hilang dan 13 terluka.
Dia memperkirakan korban tewas akan terus bertambah karena banyaknya wilayah yang belum bisa melapor lantaran komunikasi terputus.
Dalam sebuah pernyataan di Facebook pada Minggu (19/12/2021) ini, Yap memerintahkan para wali kota untuk secepatnya mengeluarkan anggaran pengadaan paket makanan dan air minum.
Baca juga: Filipina Diterjang Topan Rai dengan Kecepatan 195km/jam, 21 Orang Tewas dan 300 Ribu Orang Mengungsi
Baca juga: Berita Foto : Topan Super Rai Hantam Filipina
Stasiun air diketahui belum bisa beroperasi selama pemadaman listrik.
Setelah melakukan inspeksi di kota-kota yang dilanda topan, Gubernur Yap menyebut wilayahnya mengalami kerusakan yang meluas.
Dia mengatakan, ada empat kota yang belum ia inspeksi.
Menurut laporan pemerintah, sekitar 780.000 warga terdampak bencana ini, termasuk lebih dari 300.000 penduduk harus mengungsi dari rumah mereka.
Sedikitnya 39 kematian akibat angin topan lainnya dilaporkan oleh Badan Tanggap Bencana dan Polisi Nasional.
Otoritas di Kepulauan Dinagat, Provinsi Caraga, secara terpisah melaporkan 10 kematian dari beberapa kota.
Sehingga sementara ini ada 98 kematian akibat topan yang tercatat di Filipina.
Presiden Rodrigo Duterte sempat mengunjungi Dinagat pada Sabtu lalu dan menjanjikan bantuan sebesar 2 miliar peso (Rp575 miliar).
Dalam kondisi terkuatnya, Topan Rai membawa angin berkecepatan 195 km per-jam dan hembusan hingga 168 mph, jadi satu topan terkuat dalam beberapa tahun terakhir yang terjadi di Filipina.
Air dengan cepat naik hingga membanjiri Kota Loboc di Provinsi Bohol.
Air bah menyebabkan banyak penduduk terjebak di atap dan pohon.
Mereka diselamatkan penjaga pantai sehari setelahnya.
Sementara itu di Kepulauan Dinagat, seorang pejabat mengatakan atap hampir semua rumah, termasuk tempat penampungan darurat, rusak atau tertiup angin.
Sedikitnya 227 kota besar dan kota kecil mengalami pemadaman listrik.
Hingga kini yang sudah dialiri listrik hanya 21 daerah, kata para pejabat.
Selain itu, tiga bandara regional rusak termasuk dua yang tetap ditutup.
Baca juga: Rodrigo Duterte Mundur dari Pemilihan Senat Filipina
Baca juga: Foto dari Rumah yang Terkena Badai Tornado di Kentucky Terbang Sejauh 200 Km, Ditemukan Warga Lokal
Topan Rai menyebabkan kematian dan kerusakan yang meluas di Filipina jelang perayaan Natal 2021 dan Tahun Baru 2022.
Sebelumnya, Filipina pernah dilanda Topan Haiyan pada 2013, salah satu topan yang paling kuat.
Topan ini melanda banyak provinsi tengah hingga menyebabkan lebih dari 6.300 orang tewas.
Sekitar 20 badai dan topan melanda Filipina setiap tahun.
Kepulauan ini terletak di wilayah "Cincin Api" Pasifik yang aktif secara seismik, menjadikannya salah satu negara paling rawan bencana di dunia.
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)