Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kesehatan Memburuk, Mantan Presiden Korea Selatan Park Geun Hye Terima Amnesti

Mantan Presiden Koresel, Park Geun-hye, yang menjalani hukuman penjara 20 tahun menerima amnesti dari Moon Jae-in karena kesehatannya memburuk.

Penulis: Yurika Nendri Novianingsih
Editor: Pravitri Retno W
zoom-in Kesehatan Memburuk, Mantan Presiden Korea Selatan Park Geun Hye Terima Amnesti
GLOBAL RESEARCH
Park Geun-hye. Mantan Presiden Korsel, Park Geun-hye menerima amnesti dari Moon Jae-in. 

Kasus ini juga membuka jalan bagi Moon Jae-In yang liberal untuk berkuasa setelah Park, saat ia berkampanye dengan janji untuk membasmi korupsi di jabatan tinggi, kata Koresponden BBC Seoul, Laura Bicker.

Sosok Park Geun-hye

Masih mengutip dari BBC, Park Geun-hye menjadi presiden Korea Selatan pada 2012.

Dalam pemilihan presiden yang ketat, dia mengalahkan Moon Jae-in untuk menjadi pemimpin wanita pertama di negara itu.

Itu adalah pencapaian yang luar biasa mengingat Korea Selatan memiliki tingkat ketidaksetaraan gender tertinggi di negara maju.

Hanya dalam empat tahun, Park Geun Hye berubah dari seorang perintis menjadi sosok kontroversi terkait skandal korupsi.

Publik Korea yang marah menyerukan pengunduran dirinya dan dia secara resmi dimakzulkan pada Maret 2017.

Park Geun-hye
Park Geun-hye (BBC)
Berita Rekomendasi

Park tidak asing dengan rumah kepresidenan ketika dia menjabat.

Dia adalah putri mantan presiden Park Chung-hee, orang kuat yang kontroversial.

Ketika ibunya dibunuh oleh seorang pria bersenjata Korea Utara pada 1974, Park menjabat sebagai ibu negara pada usia 22 tahun.

Lima tahun kemudian, ayahnya dibunuh.

Tapi, sejarah pribadi Park kembali disorot publik dengan skandal seputar Choi Soon-sil, orang kepercayaan lamanya.

Hubungan kedua wanita itu merentang kembali ke tahun 1970-an ketika ayah Choi, sosok kuasi-religius bayangan Choi Tae-min, berteman dengan keluarga Park.

Namun pada tahun 2016, tuduhan mulai muncul bahwa Choi Soon-sil diberi akses yang tidak pantas untuk pengambilan keputusan pemerintah, termasuk mengedit beberapa pidato Park.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas