Gara-gara Omicron, Ribuan Penerbangan Secara Global Dibatalkan Saat Akhir Pekan Natal
Maskapai penerbangan komersial di seluruh dunia telah membatalkan lebih dari 4.300 penerbangan selama akhir pekan perayaan Natal.
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Arif Fajar Nasucha
New York melaporkan lebih dari 44.000 kasus infeksi yang baru dikonfirmasi pada hari Jumat saja, memecahkan rekor harian negara bagian itu.
Setidaknya ada 10 negara bagian lainnya yang mencatat rekor kasus satu hari baru pada Kamis atau Jumat.
Meningkatnya kasus rawat inap pun telah menghantam sistem perawatan kesehatan di negara itu, terutama di Midwest AS.
Hal ini ditandai dengan unit perawatan intensif di Indiana, Ohio dan Michigan bersiap untuk menghadapi kemungkinan terburuk
Bahkan ini terjadi saat mereka masih tetap berada di bawah tekanan dari gelombang sebelumnya terkait kasus varian Delta.
Di Inggris, banyak industri dan jaringan transportasi yang berjuang dengan kurangnya staf karena pekerja yang terinfeksi sedang melakukan isolasi mandiri.
Sementara rumah sakit telah memperingatkan risiko dampak pada keselamatan pasien.
Baca juga: Obat Suntik Pertama Pencegah HIV Kini Kantongi Persetujuan FDA Amerika Serikat
Menurut data yang dirilis Kantor Statistik Nasional Inggris pada Kamis lalu, satu dari 20 warga London disebut terinfeksi Covid-19 pada pekan lalu, angka ini diprediksi meningkat menjadi 1 dari 10 pada awal pekan depan.
Data pemerintah Inggris menunjukkan rekor penghitungan 122.186 kasus infeksi baru secara nasional pada Jumat kemarin, menandai hari ketiga di mana jumlah kasus yang diketahui telah melampaui 100.000.
Sementara penelitian terbaru menunjukkan Omicron menghasilkan penyakit yang lebih ringan dan tingkat rawat inap yang lebih rendah dibandingkan varian sebelumnya.
"Ada secercah harapan Natal, tapi itu jelas belum pada titik di mana kita bisa menurunkan ancaman serius itu," kata Kepala Badan Keamanan Kesehatan Inggris, Jenny Harries.
Hal yang sama turut dialami Prancis yang mencapai rekor infeksi Covid-19 lainnya pada hari Jumat kemarin.
Penghitungan hariannya melebihi angka 94.000, sementara kasus rawat inap akibat virus ini mencapai level tertinggi dalam tujuh bulan terakhir.
Hal ini tentu saja mendorong pemerintah untuk mengadakan pertemuan khusus pada Senin mendatang yang dapat memicu diberlakukannya aturan pembatasan kesehatan masyarakat yang baru.