Serangan Siber Mulai Menyasar UKM di Jepang
Serangan siber belakangan ini mulai banyak menyasar kalangan pengusaha kecil dan menengah (UKM) di Jepang.
Editor: Dewi Agustina
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Serangan siber belakangan ini mulai banyak menyasar kalangan pengusaha kecil dan menengah (UKM) di Jepang. Sekitar 60 dari mereka sungkan atau tidak mengungkapkannya kepada umum secara terbuka.
"Ada beberapa kasus yang diumumkan, dan dimungkinkan untuk melihat adanya masalah siber tersembunyi. Mulai banyak serangan siber ke kalangan UKM Jepang," ungkap Naoto Yokoyama, Wakil Direktur Pusat Keamanan IPA.
"Belakangan ini, banyak serangan siber yang menargetkan usaha kecil dan menengah yang bertanggung jawab. Untuk rantai pasokan telah diamati oleh kami. Saya ingin Anda tahu bahwa dampaknya tidak hanya akan menyebar ke perusahaan Anda tetapi juga ke mitra bisnis Anda dengan serangan tersebut," kata Yokoyama.
Dalam survei kuesioner yang dilakukan oleh spesialis keamanan informasi untuk karyawan perusahaan kecil dan menengah, hampir 60 persen menjawab bahwa mereka tidak mengungkapkannya ke luar bahkan jika masalah keamanan seperti infeksi virus komputer terjadi.
Survei kuesioner dilakukan oleh Badan Promosi Teknologi Informasi (IPA) untuk 1.000 karyawan yang bekerja untuk usaha kecil dan menengah.
Baca juga: Mahfud MD Ingatkan Ancaman Siber hingga Radikalisme Saat Kunjungi Mako Brimob Polri
Berdasarkan hal tersebut, 105 orang (10,5 persen) menjawab bahwa mereka "mengalami kecelakaan atau masalah" dalam keamanan informasi, seperti terinfeksi virus komputer di tempat kerja dalam tiga tahun terakhir.
Ketika ditanya apakah masalahnya diungkapkan ke luar, hampir 60 persen menjawab bahwa mereka tidak mengungkapkannya.
Sisanya mengungkapkan ke masyarakat, bahkan 18,1 persen mengungkapkan sudah berkali-kali menyampaikan ke masyarakat.
Ketika ditanya tentang pemecahan masalah dalam beberapa jawaban, 41 persen dirusak oleh virus komputer seperti ransomware yang menuntut tebusan, dan 23,8 persen ditangguhkan karena kegagalan infrastruktur TI yang tidak terduga.
Sementara itu beasiswa (ke Jepang), belajar gratis di sekolah bahasa Jepang di Jepang, serta upaya belajar bahasa Jepang yang lebih efektif melalui aplikasi zoom terus dilakukan bagi warga Indonesia secara aktif dengan target belajar ke sekolah di Jepang. Info lengkap silakan email: info@sekolah.biz dengan subject: Belajar bahasa Jepang.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.