Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

PBB Merasa Ngeri atas Laporan Pembunuhan Sadis 35 Warga Sipil oleh Militer Myanmar

PBB merasa ngeri dengan laporan 35 warga sipil yang dibunuh dan dibakar oleh Militer Myanmar. Menuntut pemerintah melakukan penyelidikan.

Penulis: Yurika Nendri Novianingsih
Editor: Whiesa Daniswara
zoom-in PBB Merasa Ngeri atas Laporan Pembunuhan Sadis 35 Warga Sipil oleh Militer Myanmar
Handout / KARENNI NATIONALITIES DEFENSE FORCE (KNDF) / AFP
Gambar selebaran dari Pasukan Pertahanan Nasional Karenni (KNDF) yang diambil dan dirilis pada 25 Desember 2021 menunjukkan kendaraan yang terbakar di kotapraja Hpruso di negara bagian Kayah - PBB ngeri dengan laporan 35 warga sipil yang dibunuh dan dibakar oleh Militer Myanmar. 

TRIBUNNEWS.COM - Militer Myanmar dilaporkan menyerang tiga kendaraan yang menewaskan sedikitnya 35 orang di Negara Bagian Kayah di Myanmar Timur, Jumat (24/12/2021).

Korban tewas adalah wanita dan anak-anak.

Seorang pejabat tinggi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengatakan, dia merasa "ngeri" dengan laporan tewasnya 35 warga sipil akibat dibakar di Myanmar timur.

PBB menuntut pemerintah melakukan penyelidikan menyeluruh dan transparan.

Dua pekerja untuk kelompok nirlaba Save the Children masih hilang setelah kendaraan mereka termasuk di antara beberapa yang diserang dan dibakar dalam insiden di negara bagian Kayah.

Baca juga: Ngeri! Lebih dari 30 Warga Sipil Dilaporkan Tewas dalam Pembantaian di Myanmar

Baca juga: Nakes Myanmar Rawat Pasien Covid-19 dan Aktivis di Klinik Rahasia, Bisa Dihabisi Junta Jika Ketahuan

Sebuah kelompok pemantau dan media lokal menyalahkan serangan itu pada pasukan militer.

"Saya mengutuk insiden menyedihkan ini dan semua serangan terhadap warga sipil di seluruh negeri, yang dilarang berdasarkan hukum humaniter internasional," kata Wakil Sekjen PBB untuk Urusan Kemanusiaan, Martin Griffiths, Minggu (26/12/2021), seperti dikutip dari Al Jazeera.

Berita Rekomendasi

"Saya meminta pihak berwenang untuk segera memulai penyelidikan menyeluruh dan transparan atas insiden tersebut sehingga pelaku dapat segera dibawa ke pengadilan," kata Griffiths.

“Selain itu, saya menyerukan kepada Angkatan Bersenjata Myanmar dan semua kelompok bersenjata di Myanmar untuk mengambil semua tindakan untuk melindungi warga sipil dari bahaya,” tambahnya.

Kedutaan Besar Amerika Serikat di Myanmar mengatakan, pihaknya terkejut dengan serangan barbar di negara bagian Kayah yang menewaskan sedikitnya 35 warga sipil, termasuk wanita dan anak-anak.

"Kami akan terus mendesak pertanggungjawaban atas para pelaku kampanye kekerasan yang sedang berlangsung terhadap rakyat Burma," katanya dalam sebuah pernyataan di media sosial.

Kekacauan Myanmar

Myanmar berada dalam kekacauan politik sejak militer menggulingkan pemerintah terpilih pemenang Nobel Aung San Suu Kyi pada Februari, menuduh kecurangan dalam pemilihan yang dimenangkan partainya.

Lebih dari 1.300 orang tewas dalam tindakan keras oleh pasukan keamanan.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas