PBB Merasa Ngeri atas Laporan Pembunuhan Sadis 35 Warga Sipil oleh Militer Myanmar
PBB merasa ngeri dengan laporan 35 warga sipil yang dibunuh dan dibakar oleh Militer Myanmar. Menuntut pemerintah melakukan penyelidikan.
Penulis: Yurika Nendri Novianingsih
Editor: Whiesa Daniswara
Kelompok-kelompok yang disebut Pasukan Pertahanan Rakyat (PDF) telah bermunculan di seluruh negeri untuk melawan pemerintah militer, dan telah menarik pasukan ke dalam kebuntuan berdarah bentrokan dan pembalasan.
Pada hari Sabtu (25/12/2021), foto-foto muncul di media sosial yang menunjukkan dua truk yang terbakar dan sebuah mobil di jalan raya di kotapraja Hpruso di negara bagian Kayah, dengan sisa-sisa tubuh hangus di dalamnya.
Seorang anggota kelompok PDF lokal pada Sabtu pagi mengatakan, para pejuangnya telah menemukan kendaraan setelah mendengar militer telah menghentikan beberapa kendaraan di Hpruso setelah bentrokan dengan para pejuangnya di dekatnya pada hari Jumat.
“Ketika kami pergi untuk memeriksa di daerah pagi ini, kami menemukan mayat dibakar di dua truk. Kami menemukan 27 mayat," katanya kepada kantor berita AFP.
Save the Children mengatakan bahwa dua staf Myanmar terjebak dalam insiden itu dan hilang.
Disebutkan, keduanya sedang dalam perjalanan pulang setelah melakukan pekerjaan kemanusiaan di wilayah tersebut.
Dia menambahkan bahwa mereka telah menangguhkan pekerjaannya di beberapa wilayah.
Militer Myanmar sebelumnya mengatakan pasukannya telah diserang di Hpruso pada hari Jumat setelah mencoba menghentikan tujuh mobil yang mengemudi dengan cara yang mencurigakan.
Pasukan telah membunuh sejumlah orang dalam bentrokan berikutnya, juru bicara Zaw Min Tun mengatakan kepada AFP, tanpa memberikan rincian.
Pemantau Saksi Myanmar mengatakan telah mengkonfirmasi laporan media lokal dan laporan saksi dari pejuang lokal “bahwa 35 orang termasuk anak-anak dan wanita dibakar dan dibunuh oleh militer pada 24 Desember di kotapraja Hpruso”.
Data satelit juga menunjukkan kebakaran terjadi sekitar pukul 1:00 siang (06:30 GMT) pada hari Jumat di Hpruso.
Pembantaian Warga Sipil
Militer Myanmar telah melakukan serangkaian pembunuhan massal terhadap warga sipil pada bulan Juli, yang mengakibatkan 40 orang tewas.
Mengutip BBC, Selasa (21/12/2021), saksi mata dan korban selamat mengatakan bahwa tentara, beberapa di antaranya berusia 17 tahun, mengumpulkan penduduk desa lalu memisahkan laki-laki kemudian membunuh mereka.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.