Antisipasi Aksi Rusia Terhadap Ukraina, AS Siapkan Kapal Induk USS Harry S Truman di Mediterania
Amerika menyiagakan kapal induk USS Harry S Truman di Laut Mediterania untuk berjaga-jaga jika Rusia beraksi terhadap Ukraina
Editor: hasanah samhudi
TRIBUNNEWS.COM - Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin memerintahkan kapal induk USS Harry S Truman untuk tetap berada di Laut Mediterania, dan menunda jadwal perjalanan ke Timur Tengah.
Perubahan jadwal untuk kapal induk kelas Nimitz ini pertama kali dilaporkan oleh USNI News.
Kapal induk ini dan kelompok kapal pengawal dan penyerangnya memasuki Mediterania pada 14 Desember dan saat ini beroperasi di Laut Ionia antara Yunani dan Italia.
Dilansir dari UPI, CNN menyebutkan, Menhan Austin memerintahkan perubahan itu untuk meyakinkan sekutu Eropa tentang komitmen AS terhadap keamanan regional.
Sementara para pejabat tidak menyebutkan peningkatan militer Rusia di perbatasan Ukraina di Eropa Timur, tetapi ketegangan telah meningkat sejak pasukan dan peralatan mulai berkumpul di sana.
Baca juga: Putin: Tanggapan Rusia Bisa Bervariasi Jika AS dan NATO Tidak Sepakat Tentang Ukraina
Baca juga: Kapal Perang Pemburu Kapal Selam AL Rusia Tiba di Laut Mediterania
Sebuah pernyataan Kementerian Pertahanan Rusia pada Sabtu (25/12/2021) lalu menyebutkan bahwa lebih dari 10.000 tentara Rusia akan kembali ke pangkalan setelah menyelesaikan pelatihan militer lebih dari sebulan di dekat perbatasan Ukraina.
BBC melaporkan pada gambar satelit yang menunjukkan peningkatan militer Rusia di Krimea dan tidak jauh dari timur Ukraina, yang awalnya digambarkan Rusia sebagai tindakan berjaga-jaga.
Seorang diplomat Rusia baru-baru ini menuntut diadakannya pembicaraan dengan Amerika Serikat tentang NATO.
Sebelumnya, pihak Rusia telah menyatakan tentang kemungkinan tanggapan militer negara itu terhadap kegiatan NATO yang memperluas ke wilayah timur, termasuk Ukraina.
Presiden Rusia Vladimir Putin Minggu (26/12/2021) lalu mengatakan kepada kantor berita Rusia TASS bahwa tanggapan negara itu akan "bervariasi" jika Amerika Serikat dan NATO menolak untuk membuat dan mendukung jaminan keamanan yang berkaitan dengan Ukraina.
Baca juga: 1.000 Pasukan Rusia Ikut Latihan Militer Memukul Mundur Serangan Musuh Terkait Ukraina
Baca juga: Intelijen Amerika Prediksi Rusia Invasi Ukraina pada Awal 2022: Putin Menyangkal, Biden Mengancam
Amerika Serikat dan Rusia dijadwalkan bertemu pada 10 Januari untuk membicarakan meningkatnya ketegangan di Ukraina.
Presiden AS Joe Biden awal bulan ini mendukung kedaulatan Ukraina dan mengatakan akan ada konsekuensi ekonomi jika Rusia melanjutkan peningkatan militernya.
Bloomberg sebelumnya melaporkan bahwa Ukraina baru-baru ini memperkirakan 122.000 tentara Rusia berada dalam jarak 124 mil dari perbatasan mereka, meningkat puluhan ribu dari minggu lalu.
The Hill melaporkan bahwa penasihat keamanan nasional AS Jake Sullivan pekan lalu mendesak Rusia untuk mengurangi peningkatan pasukan di perbatasan Ukraina.
Ini diungkapkan dalam perbincangannya dengan mitranya dari Rusia, Yuri Ushakov.
Baca juga: Presiden Biden Ingatkan Sanksi Amerika Serikat Jika Rusia Serang Ukraina: Ini Jawaban Presiden Putin
Baca juga: Ukraina Gelar Latihan Militer di Tengah Ketegangan dengan Rusia
Hubungan Ukraina dan Rusia memanas sejak Rusia mengambil kembali Krimea ke dalam wilayahnya pada tahun 2014. (Tribunnews.com/UPI/Hasanah Samhudi)