Borong Tanah 110 Hektare, Zuckerberg Perluas 'Jajahan' di Hawaii ?
Pendiri Facebook Mark Zuckerberg kembali membeli 110 hektare tanah di Kepulauan Hawaii Kauai
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, HONOLULU - Pendiri Facebook Mark Zuckerberg kembali membeli 110 hektare tanah di Kepulauan Hawaii Kauai, meskipun penduduk setempat melontarkan protes, karena menganggap kepemilikan wilayah itu turut mencakup 'reservoir dan hutan murni'.
Perlu diketahui, taipan media sosial dan istrinya itu kini memiliki total 1.400 hektar tanah di pulau tersebut, sebagian besar mencakup lahan pertanian dan konservasi yang dilindungi.
Baca juga: Singgung Pertemuannya dengan Pemilik Facebook, Jokowi Ingin NU dan Indonesia Melek Teknologi
Dikutip dari laman Russia Today, Rabu (29/12/2021), tambahan terbaru tanah itu untuk Peternakan Ko'olau senilai 100 juta dolar Amerika Serikat (AS) termasuk waduk Ka Loko, di mana sebuah bendungan runtuh pada 2006 lalu setelah mengalami 40 hari hujan serta menewaskan tujuh orang.
Penyebab bencana itu pun ditujukan pada pemilik sebelumnya, yakni orang yang menjual properti tersebut kepada Zuckerberg seharga 17 juta dolar AS.
Miliarder muda ini sebelumnya telah menghadapi tuduhan bahwa dirinya mencoba 'menjajah' Kauai.
Hal itu karena tindakan pasangan tersebut yang membeli rumah pertama mereka di Kauai pada 2014 dengan nyaris tidak memiliki tetangga.
Baca juga: Demi Kembangkan Bisnis Metaverse, Facebook Beli Merek Dagang Perusahaan Finansial AS
Zuckerberg memilih untuk membangun tembok di sekitar properti seluas 707 hektar untuk memblokir akse penduduk setempat ke pantai Pila'a, tempat yang sangat disukai oleh penduduk setempat dan pelancong.
Selain itu, ia kemudian dituduh berupaya memaksa petani penyewa keluar dari tanah mereka, sebuah langkah yang akhirnya membuatnya menyerah 3 tahun kemudian.
Ia pun meminta maaf di koran lokal atas upaya pengambilalihannya itu.
Keluarga Zuckerberg juga memiliki sebagian besar Perkebunan Kahu'aina dan Pantai Larsen, setelah memperoleh tambahan lahan 600 hektar pada April lalu seharga 53 juta dolar AS.
Menurut media lokal, pasangan ini juga mempekerjakan 'tim keamanan' yang ditugaskan melindungi mereka dan investasinya, dengan bayaran yang mencapai lebih dari setengahnya, yakni 23 juta dolar AS.
Pengerahan tim keamanan mungkin memang sepadan dengan risiko yang dihadapi Zuckerberg, mengingat berapa banyak tanda tangan yang diperoleh dari petisi Change.org yang mendesak Departemen Pertanahan Hawaii untuk 'Menghentikan Mark Zuckerberg dari Upaya Menjajah Kauai'.
Sebanyak lebih dari 1 juta orang telah menandatangani petisi itu sejauh ini.