Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Jepang Kekurangan Perawat, Jumlah Pendatang Baru Hingga Akhir November 2021 Hanya 228 Orang

Diperkirakan hanya sedikit orang yang dapat memasuki Jepang di bawah sistem ini bahkan setelah Oktober 2021.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Jepang Kekurangan Perawat, Jumlah Pendatang Baru Hingga Akhir November 2021 Hanya 228 Orang
shutterstock
ILUSTRASI Perawat 

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Pemerintah Jepang melonggarkan masuknya orang asing baru pada awal November 2021 lalu untuk penduduk jangka pendek serta tujuan bisnis atau pekerjaan.

Namun akhir November 2021 dihentikan kembali karena penyebaran virus mutan "strain Omicron".

"Jumlahnya sekitar sebulan yang masuk itu hanya 228 orang, termasuk 132 untuk kunjungan jangka pendek dan 13 pemagang, dan harapan untuk sumber daya manusia asing terutama perawat yang sangat kekurangan di Jepang, terus meningkat hingga kini di Jepang," papar sumber Tribunnews.com, Sabtu (1/1/2022).

Menurut Biro Imigrasi Jepang, di bawah sistem "Keterampilan Khusus" yang dimulai tiga tahun lalu (2019) untuk mengatasi kekurangan tenaga kerja, jumlah orang dengan status perawatan jangka panjang adalah 3.947 hingga akhir September 2020.

Dibandingkan dengan Maret 2020 jumlah orang telah meningkat lebih dari 2.000, tetapi kebanyakan dari mereka telah mengubah status tempat tinggal mereka yang sudah berada di Jepang.

Diperkirakan hanya sedikit orang yang dapat memasuki Jepang di bawah sistem ini bahkan setelah Oktober 2021.

Berita Rekomendasi

Mengenai keterampilan khusus, kenyataan yang ada menunjukkan bahwa jumlah pelamar tidak meningkat seperti yang diharapkan, karena efek dari virus corona berlanjut selama dua tahun, dan beberapa orang berpikir untuk melakukan pekerjaan perawatan jangka panjang di Jepang.

Baca juga: Mulai April 2022 Batasan Usia Dewasa di Jepang Berubah Menjadi 18 Tahun

"Dari pihak tenaga asing di luar Jepang mungkin berpikir untuk sementara berada di negaranya sendiri dulu sambil menunggu pandemi mereda."

"Ada pula ketakutan mungkin karena situasi ekonomi melemah di Jepang, beberapa kasus tidak menerima uang lembur di Jepang mungkin membuat satu keprihatinan tersendiri sehingga niat kerja di Jepang berkurang saat ini," lanjutnya.

Sementara itu bagi yang ingin konsultasi kerja di Jepang ditangani oleh tim profesional dan dimonitor aparat petugas Jepang serta Indonesia dapat mengikutinya di https://www.facebook.com/groups/kerjadijepang/

Hanya posting yang tercatat lengkap data LPK atau Perusahaan dapat posting Lowongan Kerja di FB tersebut sehingga dapat dipertanggungjawabkan. Kirim email ke: kerja@jepang.com

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas