Kasus Omicron Melonjak, Thailand Hentikan Program Bebas Karantina Bagi Turis Asing
Kebijakan itu akan diambil Thailand di tengah peningkatan kasus varian baru Omicron dari pelancong asing.
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Hasanudin Aco
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, BANGKOK - Gugus tugas utama Covid-19 Thailand akan melakukan pertemuan pada akhir pekan ini untuk meninjau penghentian program masuk bebas karantina untuk pengunjung yang telah divaksinasi virus corona (Covid-19).
Kebijakan itu akan diambil Thailand di tengah peningkatan kasus varian baru Omicron dari pelancong asing.
Menurut Juru bicara pemerintah Thailand Traisuree Taisaranakul, Pusat Administrasi Situasi Covid-19 yang dipimpin oleh Perdana Menteri (PM) Prayuth Chan-Ocha akan mengadakan pertemuan itu pada Jumat mendatang untuk meninjau aturan visa.
Dikutip dari laman Bloomberg, Rabu (5/1/2021), Kementerian Kesehatan negara itu telah merekomendasikan untuk memperpanjang penghentian yang disebut sebagai 'program Test & Go' bagi pelancong yang telah divaksinasi dan berasal dari lebih dari 60 negara hingga 31 Januari 2022.
Baca juga: Kapolri: Dampak Covid-19 Varian Omicron Semakin Mengkhawatirkan
Larangan awal yang diumumkan pada 21 Desember 2021 ini berlangsung selama 14 hari atau sampai pengumuman lebih lanjut.
Dengan ketegangan yang ditimbulkan omicron yang memicu lonjakan kasus di Amerika Serikat (AS) dan Uni Eropa (UE), pembatasan tersebut berpotensi menggagalkan pemulihan di sektor pariwisata Thailand yang menyumbang seperlima dari ekonomi pra-pandemi negara itu.
Sementara lebih dari 350.000 pelancong memasuki negara itu melalui program pembebasan karantina.
Sejak pembebasan karantina dimulai pada November 2021, kasus impor menyumbang lebih dari 50 persen dari total 2.062 kasus Omicron di Thailand.
Thailand menargetkan Covid-19 berubah sebagai endemik pada 2022 dengan melanjutkan aktivitas normal, meningkatkan imunisasi melalui suntikan dosis penguat (booster) dan mengurangi kasus rawat inap.
Seperti yang disampaikan Direktur Jenderal Departemen Pengendalian Penyakit Thailand, Opas Karnkawinpong pada Selasa kemarin.
"Strategi 'hidup dengan endemik Covid-19' negara Asia Tenggara ini menandai pergeseran dari pendekatan 'nol-Covid' pada 2020 dan blue print 'belajar untuk hidup dengan Covid' pada tahun lalu," kata Opas.
Pelancong asing masih dapat memasuki Thailand melalui program sandbox Phuket, proses masuk bebas karantina yang berbeda yang mewajibkan pengunjung menghabiskan minggu pertama di pulau itu sebelum bepergian ke bagian lain Thailand.
Thailand telah melihat kasus baru Covid-19 turun ke level terendah 6 bulan setelah diberlakukannya pembatasan mobilitas dan bisnis selama berbulan-bulan serta peningkatan program vaksinasi.
Negara tersebut melaporkan 3.091 kasus baru dan 12 kematian pada Selasa kemarin, menjadikan beban kasus kumulatifnya menjadi 2,2 juta.
Saat ini, Thailand sedang meningkatkan peluncuran suntikan booster diantara penduduknya karena hanya sekitar 10 persen dari 72 juta penduduknya yang telah menerima dosis booster dan sekitar 64 persen telah menerima setidaknya dua suntikan.