Jadi yang Pertama di Amerika Latin, Chili akan Berikan Vaksin Covid-19 Dosis Keempat
Chili akan memberikan dosis keempat vaksin Covid-19, yang diberikan kepada warga yang mengalami gangguan kekebalan.
Penulis: Yurika Nendri Novianingsih
Editor: Garudea Prabawati
Sebagian besar menginfeksi orang yang bepergian ke luar negeri.
Hasil Studi Dosis Keempat Israel
Dosis keempat dari vaksin Covid-19 Pfizer-BioNTech menghasilkan peningkatan antibodi lima kali lipat dalam seminggu setelah suntikan.
Kesimpulan tersebut didapat dari temuan awal sebuah penelitian yang dipublikasikan oleh pemerintah Israel pada hari Selasa (4/1/2022), The Washington Post melaporkan.
Temuan ini dapat memberikan pandangan awal tentang seberapa efektif suntikan "booster kedua" memerangi varian omicron yang menyebar cepat ke seluruh dunia.
Dalam sebuah pernyataan, Perdana Menteri Israel Naftali Bennett mengatakan hasil awal menunjukkan "kemungkinan yang sangat tinggi bahwa dosis keempat akan melindungi orang yang divaksinasi sampai tingkat tertentu dan terhadap gejala parah."
Israel sekarang menawarkan suntikan vaksin dosis keempat kepada siapa pun yang berusia 60 tahun ke atas.
Israel menjadi negara pertama yang meluncurkan kampanye booster kedua atau dosis keempat.
Kantor Bennett mengatakan lebih dari 100.000 orang Israel telah terdaftar atau telah divaksinasi untuk suntikan keempat hanya dalam dua hari setelah dimulainya kampanye.
Kritikus mengatakan langkah Israel itu terlalu dini karena tidak adanya data tentang keamanan dan efektivitas booster kedua.
Beberapa peneliti tidak mengesampingkan bahwa dosis berulang dari vaksin yang sama dapat meredam respons imun tubuh.
Tetapi penelitian yang dilakukan oleh Pusat Medis Sheba Israel, dapat menjadi "pedoman" para pembuat kebijakan di berbagai negara.
Baca juga: Setelah Berjuang Lawan Covid-19, Pasangan Ini Meninggal Sambil Bergandengan Tangan
Baca juga: Boris Johnson Dituding Tak Isolasi Diri Usai Kontak Erat dengan Videografer yang Positif Covid-19
Penelitian sebelumnya dari Afrika Selatan dan Inggris menunjukkan bahwa omicron, meskipun lebih menular daripada varian virus corona lainnya, cenderung tidak menyebabkan penyakit serius pada individu yang divaksinasi lengkap.
Para peneliti merekrut subjek dari warga Israel yang diberi suntikan booster kedua Desember lalu, 150 pekerja medis dewasa yang sehat dari segala usia.