Kazakhstan Memanas, Rusia Kirim Pasukan untuk Redam Kerusuhan
Kazakhstan memanas, Rusia mengerahkan pasukan untuk menumpas pemberontakan oleh pengunjuk rasa di kota utama Kazakhstan, Almaty.
Penulis: Yurika Nendri Novianingsih
Editor: Nuryanti
Harga minyak naik lebih dari satu persen pada Kamis dan uranium juga melonjak sejak bentrokan pecah.
Internet ditutup di seluruh negeri, mengganggu penambangan bitcoin di salah satu penambang crypto terbesar di dunia dan membuat tingkat kerusuhan tidak dapat diperkirakan.
Tetapi kekerasan itu belum pernah terjadi sebelumnya di negara yang diperintah dengan tegas sejak zaman Soviet oleh pemimpin Nursultan Nazarbayev, yang memegang kendali meskipun mengundurkan diri tiga tahun lalu sebagai presiden.
Penerus terpilih Nazarbayev, Presiden Kassym-Jomart Tokayev, mengatakan dia memanggil aliansi militer yang dipimpin Moskow dari negara-negara bekas Soviet.
Dia menyalahkan kerusuhan pada teroris asing terlatih yang katanya telah menyita bangunan dan senjata.
"Ini adalah serangan terhadap warga kami yang meminta saya untuk membantu mereka segera," katanya.
Moskow mengatakan akan berkonsultasi dengan Kazakhstan dan sekutunya tentang langkah-langkah untuk mendukung operasi kontra-teroris Kazakh dan mengulangi pernyataan Tokayev bahwa pemberontakan itu diilhami asing.
Baik Kazakhstan maupun Rusia tidak memberikan bukti untuk mendukung hal itu.
Moskow tidak mengungkapkan berapa banyak pasukan yang dikirim, dan tidak mungkin untuk menentukan apakah ada yang terlibat dalam kerusuhan Kamis.
Sekretaris jenderal aliansi bekas Soviet, Organisasi Perjanjian Keamanan Kolektif mengatakan kepada kantor berita RIA bahwa pasukan penjaga perdamaian secara keseluruhan akan berjumlah sekitar 2.500 dan dapat diperkuat jika diperlukan.
Itu diharapkan menjadi misi singkat beberapa hari atau minggu ke depan.
Amerika Serikat mengatakan sedang memantau dengan cermat laporan pengerahan itu dan menambahkan bahwa pihaknya memiliki pertanyaan tentang apakah pasukan itu diundang secara sah ke negara itu.
"Kami memiliki pertanyaan tentang penempatan itu justru karena Kazakhstan, pemerintah Kazakhstan ... memiliki sumber dayanya sendiri, dan pemerintah telah dan telah dibentengi dengan baik," kata juru bicara Departemen Luar Negeri Ned Price.
"Kami akan mengawasi dengan cermat setiap pelanggaran hak asasi manusia dan upaya atau tindakan apa pun dari pihak pasukan asing untuk merebut institusi Kazakh," tambahnya.