Kasus Harian Covid-19 di Filipina Meledak, Duterte Ancam Penjarakan Orang yang Belum Divaksin
Presiden Filipina Rodrigo Duterte meminta kepala desa menangkap orang-orang yang tidak divaksinasi, ketika kasus baru Covid-19 di negara itu meledak.
Penulis: Rica Agustina
Editor: Nuryanti
TRIBUNNEWS.COM - Filipina melaporkan 21.819 kasus Covid-19 baru setelah melakukan tes pada 70.049 orang, Jumat (7/1/2022).
Selama tiga hari berturut-turut, Filipina telah mencatat tambahan kasus tertingginya, di mana laporan hari Jumat adalah puncaknya.
Hal ini berbeda dengan catatan 1 Januari, ketika hanya ada 3.617 kasus baru yang dilaporkan.
Adapun dengan tambahan kasus tersebut, total kasus Covid-19 di Filipina sejak pandemi kini mendekati tiga juta.
Sementara, kasus aktifnya tercatat ada 77.369, yang merupakan angka tertinggi sejak 17 Oktober.
Baca juga: Pria Ini Ketagihan Disuntik Vaksin Covid-19 hingga 11 Kali, Merasa Badan Tambah Sehat & Nyeri Hilang
Baca juga: Ashanty Positif Covid-19, Anang Hermansyah dan Aurel yang Negatif Akan Diperiksa Ulang 6 Hari Lagi
Kematian baru dilaporkan ada 129, sehingga totalnya menjadi 51.871, meskipun jumlah kematian sebenarnya bisa lebih tinggi.
Mayoritas kasus yang dilaporkan berasal dari ibu kota, Manila, dan kota-kota sekitarnya serta pinggiran kota.
Menyikapi peningkatan kasus yang tiba-tiba itu, Presiden Filipina Rodrigo Duterte meminta kepala desa untuk menangkap orang-orang yang tidak divaksinasi, yang melanggar perintah tinggal di rumah.
"Karena ini keadaan darurat nasional, kita dapat menahan orang-orang yang belum mendapatkan vaksin," kata Duterte seperti dikutip Aljazeera.
"Saya sekarang memberi perintah kepada (kepala desa) untuk mencari orang-orang yang tidak divaksinasi dan hanya meminta mereka atau memerintahkan mereka, jika boleh, untuk tetap tinggal di rumah."
Mereka yang menolak perintah tersebut dan nekat keluar rumah, bisa ditahan.
"Dan jika dia menolak dan keluar rumah dan berkeliaran di masyarakat atau mungkin di mana-mana, dia bisa ditahan."
"Jika dia menolak maka (pejabat) diberi wewenang untuk menangkap orang-orang yang bandel," tambahnya.
Vaksinasi virus Corona bersifat sukarela di negara berpenduduk 110 juta orang itu, dan kurang dari setengah populasi sejauh ini telah menerima dua dosis vaksin.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.